Dijamin Higienis, Begini Alur Pembuatan Makan Bergizi Gratis

Jakarta, IDN Times - Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Yudha Permana memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) higienis. Petugas menjaga ketat kebersihan selama proses pembuatan.
Ia pun menjelaskan alur produksi hingga distribusi paket makanan yang dibagikan ke anak-anak hingga ibu hamil dan menyusui tersebut.
Awalnya, pihak dapur SPPG akan menyusun dan menentukan menu makan yang dibuat. Ia menyebut, Badan Gizi Nasional (BGN) sebenarnya punya 300 varian menu bergizi.
"Kita runtut dari awal, proses yang kita lakukan kita adalah susun menu terlebih dahulu kita susun menu, kurang lebih kita sudah punya 40 menu, nah kalau kita boleh keluarkan juga kita sebenarnya punya daftar dari BGN itu ada sekitar 300 menu jadi memang ini adalah kompetensi dari tiap-tiap SPPG berkolaborasi dengan ahli gizi," kata Yudha saat ditemui di dapur SPPG Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025).
1. Tentukan menu dan periksa angka kebutuhan gizi

Setelah menentukan menu, SPPG akan memeriksa kembali angka kebutuhan gizi menu tersebut. Sehingga, masakan yang dibuat sesuai angka kecukupan gizi yang diperlukan setiap jenjang umur.
Lalu, SPPG akan menentukan apa saja yang bakal menjadi bahan baku masakan. Yudha menjamin, bahan baku yang dipakai dalam program makan bergizi gratis berasal dari petani dan peternak lokal.
"Sumber daya berasal dari lokal, ketika bahan baku itu masuk, kita lakukan pengecekan, baik jumlah kilo-nya, kemudian spesifikasinya apakah sesuai dengan yang kami butuhkan atau tidak, kalau tidak otomatis itu akan di-reject, kemudian kami minta yang baru" ucap Yudha.
2. Pastikan kualitas bahan baku

Setelah memilih bahan baku, petugas akan membawa bahan tersebut ke ruang inspeksi. Petugas bakal memastikan kualitas bahan baku, tidak boleh busuk atau terlalu matang.
"Kami timbang juga, untuk nantinya kita tukarkan. Proses kemudian, kita lanjutkan ke pencucian, pemotongan, setelah proses itu berlangsung, kita langsung simpan di pendingin, supaya kita menjaga kualitas dari bahan baku kita selalu menjaga proses higienis dan sanitasi," tutur dia.
Yudha memastikan, petugas SPPG selalu menggunakan alat pelindung diri (APD). Setiap tim di semua tahapan juga diminta selalu melakukan pembersihan secara umum setiap melakukan kegiatan.
Sebagai contoh, tim persiapan mulai jam 15.00 WIB, ketika selesai pukul 18.00 WIB, petugas harus membersihkan areanya. Sehingga nanti tim masak tidak lagi membersihkan area yang ditinggalkan tim sebelumnya.
3. Proses pengepakan dan distribusi

Setelah melewati berbagai tahapan dan dipastikan higienis, makanan tersebut dimasak dan ditaruh di wadah makanan berbahan stainless steel. Setelah tertutup rapat, ompreng makan itu ditata sedemikian rupa di mobil box Daihatsu Gran Max untuk didistribusikan.
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Dedek Prayudi memastikan, wadah makan stainless steel yang digunakan bisa dipakai ulang. Ia menjamin petugas SPPG membersihkan wadah itu dengan standar tinggi.
"Cucinya itu gak sembarangan. Saya sudah menyaksikan sendiri itu ada berbagai tahap dan di tahap terakhir itu, airnya itu harus dengan derajat panasnya itu derajat tertentu. Gak boleh kurang gak boleh lebih itu untuk menjaga higienitas, supaya tidak terjadi food poisoning supaya food safety-nya itu betul-betul terjaga," ucap dia di lokasi.