Bantu Bocah TR, Korban Pencabulan yang Derita Kanker Rektum Stadium 4

 TR sempat koma dan tak sadarkan diri

Jakarta, IDN Times - Kasus kekerasan terhadap anak di bawah umur kembali membuat publik geram. TR, bocah perempuan berusia 12 tahun, terdiagnosa menderita Kanker Rectum Stadium 4 setelah berkali-kali di perkosa pada pertengahan 2018.

TR saat ini sedang menjalani pengobatan di RSUP Dr. M. Djamil, Padang dan membutuhkan dana Rp500 juta untuk pengobatannya. Kasus kekerasan yang dialami TR menjadi trending topic di Twitter setelah akun donasi untuk pengobatannya dibuka di situs Kitabisa.com.

Hingga Selasa (26/11) pukul 09.40 WIB, donasi yang terkumpul untuk bocah TR sebesar Rp13.726.694.

Seperti apa kisah TR melawan Kanker Rectrum?

1. TR semula sering mengeluh kesakitan pada perut bagian bawah

Bantu Bocah TR, Korban Pencabulan yang Derita Kanker Rektum Stadium 4(Ilustrasi) IDN Times/Arief Rahmat

Dikutip situs penggalangan donasi Kitabisa.com, Artesia Anwar menceritakan awalnya TR sering merasakan kesakitan pada organ intim dan perut bagian bawah. Hingga pada Maret lalu, dia mengalami pendarahan. Orang tuanya sempat mengira TR hanya datang bulan.

Saat itu, TR hanya dibawa ke bidan terdekat. TR akhirnya buka suara pernah dicabuli pertengahan tahun lalu. Tidak ingin terjadi apa-apa, orang tua TR membawa putri kesayangan mereka ke RS Djamil, Padang.

2. TR sempat koma dan tak sadarkan diri

Bantu Bocah TR, Korban Pencabulan yang Derita Kanker Rektum Stadium 4(Ilustrasi) ANTARA FOTO/Insan Faizin Mub

Bagai tersambar petir di siang bolong, orang tua TR terkejut saat mendengar diagnosa dokter yang menyatakan TR terdiagnosa kanker rectum stadium 4. Yang lebih memprihatinkan, organ intimnya luka parah. 

TR bahkan sempat mengalami koma dan tidak sadarkan diri selama 3 hari, dan harus diopname selama 25 hari.

Baca Juga: Sebutan Paedofil Terlalu Lunak Bagi Pelaku Kekerasan Seksual Anak

3. Biaya pengobatan mencapai Rp500 juta dan harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta

Bantu Bocah TR, Korban Pencabulan yang Derita Kanker Rektum Stadium 4(Ilustrasi korban pemerkosaan anak di bawah umur) IDN Times/Abdurrahman

Rangkaian pengobatan seperti sinar, kemoterapi sudah dilakukan, bahkan anus TR juga dibuat lubang. Namun, pengobatan itu saja tidak cukup. TR harus dirujuk ke rumah sakit di Jakarta untuk kelangsungan hidupnya.

Orang tua saat ini kewalahan menanggung biaya pengobatan TR yang besarnya sekitar Rp500 juta untuk pengobatan jangka panjang, serta biaya kemoterapi seminggu satu kali, sebab orang tuanya hanya seorang buruh.

4. Pelaku pemerkosaan belum diproses hukum

Bantu Bocah TR, Korban Pencabulan yang Derita Kanker Rektum Stadium 4IDN Times/Arief Rahmat

Pelaku pemerkosaan masih melenggang bebas. Artesia Anwar, meminta pelaku segera tertangkap dan dihukum.

"Pedofilia jangan dibiarkan merajalela dan dibiarkan bebas begitu saja, segera tangkap pelaku karena membahayakan anak-anak kita. STOP PEDOFIL, STOP KEKERASAN," tulisnya.

Baca Juga: Ketahui 8 Bentuk Pelecehan Seksual di Sekitarmu, Bukan Cuma Perkosaan

5. Hubungi hotline ini jika melihat atau mengalami pelecehan

Bantu Bocah TR, Korban Pencabulan yang Derita Kanker Rektum Stadium 4Ilustrasi pemerkosaan (IDN Times/Sukma Shakti)

Kekerasan seksual pada perempuan dan anak kerap terjadi di sekitar kita. Namun, banyak pihak yang tak tahu harus ke mana saat seorang korban membutuhkan kontak darurat pertolongan kekerasan seksual yang bisa dengan mudah dihubungi.

Segera hubungi hotline berikut ini dan laporkan segera kekerasan seksual pada perempuan dan anak di sekitar kamu.

1. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI)

Telepon:
(+62) 021-319 015 56

Fax:
(+62) 021-390 0833

Email:
info@kpai.go.id
humas@kpai.go.id

2. Yayasan Pulih

Telepon:
(+62) 021-78842580

3. LBH Apik Jakarta

Telepon:
(+62) 021-87797289

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya