Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Virus HMPV Terdeteksi di Jakarta, Dinkes Temukan 100 Kasus

Virus Human Metapneumovirus (HMPV)
Virus Human Metapneumovirus (HMPV)
Intinya sih...
  • Virus HMPV sudah mewabah di Indonesia dengan 100 kasus pada 2024
  • Jumlah penderita ISPA akibat HMPV meningkat dari 19 kasus pada 2022 menjadi sekitar 100 pada 2024
  • Gejala umum ISPA akibat HMPV antara lain batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang sedang jadi wabah ternyata bukan hal yang baru dan sudah ada di Indonesia. Bahkan, Dinas Kesehatan menemukan ada 100 kasus sepanjang 2024. 

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan HMPV sebenarnya sudah ditemukan sejak 2001 silam. 

"Jadi, virus ini bukanlah baru, tidak seperti COVID-19 yang memang pertama kali ditemukan 2019 lalu," ujar Ani dalam keterangan, Rabu (8/1/2025).

1. Data kasus ISPA karena HMPV

Ilustrasi Virus HMPV (pexels.com/CDC)
Ilustrasi Virus HMPV (pexels.com/CDC)

Ani memaparkan jumlah penderita ISPA akibat HMPV pada 2022 sebanyak 19 kasus, kemudian pada 2023 ada 78, dan 2024 sekitar 100.

"Data ini akan kami terus lengkapi melalui koordinasi dengan berbagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Laboratorium yang ada di Jakarta," ujar Ani.

2. Gejala umum IDO karena HMPV

Ani menyatakan gejala umum penderita ISPA antara lain batuk, demam, hidung tersumbat, dan sesak napas. Jika terjadi infeksi pada saluran napas bawah, akan menjadi bronkitis, pneumonia atau radang paru.

"Setidaknya, ada 23 mikroorganisme/agen penyebab lain yang sering ditemukan pada penderita ISPA, seperti virus Influenza tipe A dan tipe B, Adenovirus, Coronavirus, dan lain-lain," ujar Ani.

3. Tenang dan jangan panik

ilustrasi memakai masker (scmp.com)
ilustrasi memakai masker (scmp.com)

Ani meminta masyarakat tetap tenang dan melakukan langkah preventif dengan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah sakit, menghindari penularan dengan etika batuk, rajin mencuci tangan, dan menggunakan masker ketika sakit.

"Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat tidak panik, tetapi tetap waspada. Walaupun mayoritas penderita ISPA akibat HMPV tidak mengalami sakit berat, tetapi pada kelompok rentan, yaitu pada kalangan anak, lansia, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh, infeksi ini dapat menjadi lebih berat dan membutuhkan perawatan untuk penderitanya," kata Ani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Satria Permana
3+
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Follow Us