Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dishub DKI: 69.969 Pemudik Tinggalkan Jakarta dari 7 Terminal

Situasi arus mudik di Terminal Kampung Rambutan pada Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • 69.969 pemudik telah meninggalkan Jakarta dari tujuh terminal sejak 21 Maret - 28 Maret 2025.
  • Kenaikan jumlah penumpang sebesar 46,11 persen tercatat di terminal utama, dan 282,31 persen di terminal bantuan.
  • Arus mudik terdistribusi normal tanpa puncak ekstrem, berkat kebijakan pemerintah seperti WFA dan diskon tarif tol serta tiket.

Jakarta, IDN Times - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memantau arus penumpang mudik Lebaran di sejumlah terminal pada Masa Angkutan Lebaran Tahun 2025, yang dimulai pada 21 Maret - 11 April 2025. 

Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengungkapkan, berdasarkan data hingga 28 Maret 2025, sebanyak 69.969 pemudik telah meninggalkan Jakarta dari tujuh terminal.

Syafrin mengatakan, pemantauan dilakukan di sejumlah terminal utama yaitu Terminal Terpadu Pulo Gebang, Terminal Kampung Rambutan, Terminal Kalideres, dan Terminal Tanjung Priok.

"Pada terminal-terminal ini tercatat kenaikan jumlah penumpang sebesar 46,11 persen," kata Syafrin, Jakarta, Jumat (28/3/2025).

1. Jumlah penumpang meningkat di terminal bantuan

Situasi arus mudik di Terminal Kampung Rambutan pada Rabu (26/3/2025). (IDN Times/Amir Faisol)

Berdasarkan pemantauan di sejumlah terminal bantuan yaitu Terminal Lebak Bulus, Terminal Angke, dan Terminal Grogol terdapat kenaikan penumpang 282,31 persen.

Artinya, berdasarkan data hingga 28 Maret 2025 pukul 13.00 WIB, jumlah penumpang yang berangkat dari 7 terminal tersebut sebanyak 69.969 dan yang tiba sebanyak 22.194 sehingga total 92.163 penumpang.

"Kenaikan jumlah penumpang menunjukkan warga Jakarta sudah melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman," kata dia.

2. Puncak arus mudik 2025 tidak ekstrem

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Syafrin mengatakan, arus mudik sejak 21 Maret 2025 hingga hari ini atau H-3 Lebaran terdistribusi normal, sehingga tidak menyebabkan puncak arus mudik yang ekstrem.

Dia mengatakan, hal itu terjadi karena pemudik sudah melakukan perjalanan sebelum 27 Maret 2025 atau H-4 Lebaran.

"Sampai saat ini kami pantau tidak ada peningkatan yang signifikan ataupun puncak ekstrem,” kata Syafrin. 

3. Dishub DKI klaim kebijakan pemerintah berhasil

Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo (instagram.com/syafrin.liputo)

Syafrin menjelaskan, arus mudik sempat meningkat pada 25 Maret 2025. Namun, peningkatan itu bisa terdistribusi normal.

Oleh karena itu, ia mengklaim bahwa arus mudik tahun ini bisa diantisipasi dengan baik oleh pemerintah melalui beberapa kebijakan. Misalnya work form anywhare (WFA) dan diskon tarif tol serta tiket.

“Artinya, upaya pemerintah untuk mendistribusi normal pelaksanaan mudik tahun ini cukup berhasil,” kata Syafrin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us