Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dokter Cabul di Garut Pernah Ditonjok Suami Pasien

ilustrasi pelecehan (IDN Times/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Dokter kandungan MSF alias I dipukul suami pasiennya dan dilaporkan melakukan pelecehan seksual terhadap pasien di Garut.
  • Rekaman CCTV menunjukkan pelaku melakukan pelecehan seksual saat proses USG kepada pasien ibu hamil.
  • Korban merasa tidak mendapat bantuan seperti psikolog meskipun telah dihubungi pihak Polres Garut dan tim dari DPR RI Atalia Praratya.

Jakarta, IDN Times - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) mengatakan, dokter berinisial MSF alias I, pernah dipukul suami pasiennya. MSF adalah dokter kandungan di sebuah klinik di Garut yang dilaporkan usai melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.

Asdep Pemberi Layanan Perempuan Korban Kekerasan Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan, Ratna Oeni Cholifah tidak menjelaskan secara detail peristiwa itu. Ia juga tak menjelaskan apakah peristiwa itu terkait dengan kasus pelecehan.

Hanya saja, kasus itu terjadi pada 2024. Dokter dan suami pasien juga telah berdamai.

"⁠Beberapa bulan lalu (2024) pelaku pernah ditonjok sama suami pasien, namun berakhir damai," kata dia kepada wartawan, Rabu (16/4/2025).

1. Dokter I disorot karena lecehkan pasien saat USG

Ilustrasi hasil USG (Pexels/Pavel Danilyuk)

Dokter I tengah jadi sorotan karena melecehkan pasien saat proses USG. Seorang sumber IDN Times mengungkap kasus pelecehan seksual itu.

Dokter I yang berpraktik di klinik swasta diduga kerap melecehkan pasiennya dengana modus meraba area tubuh korban saat proses SUG.

Bahkan rekaman CCTV yang memperlihatkan aksi pelaku juga tersebar di media sosial. Dalam rekaman itu, pelaku sedang melakukan USG kepada pasien ibu hamil.

2. Korban A sebut dokter tak permisi sebelum melakukan tindakan

ilustrasi USG (pexels.com/MART PRODUCTION)

Sementara sumber IDN Times mengatakan, dokter tersebut melakukan pelecehan seksual saat proses pemeriksaan kehamilan di ruang periksa dan sudah melakukan aksinya sejak lama.

Salah satu korban, A (bukan nama sebenarnya) kepada IDN Times mengaku mengalami kejadian itu, meski belum melaporkan kasus ini secara resmi. Dia mengatakan, pelecehan terjadi pada kali ketiga dia melakukan USG.

"Kalau pun ada kaitannya dengan indikasi kandungan saya, kenapa si dokter itu tidak permisi dulu," kata dia, kepada IDN Times, Senin (14/4/2025).

3. Sempat stres jelang melahirkan

ilustrasi ibu hamil tidur (freepik.com/Freepik)

Korban sempat berkonsultasi dengan bidan usai pemeriksaan karena merasa mendapat tindakan janggal.Tak hanya memegang area intim atasnya, Dokter I juga sempat mengelus bagian tubuh lain.

“Saya stres, tapi kata bidan saya jangan stres, kasihan bayinya nanti ASI-nya seret. Jangan mikirin dokteri itu, nanti juga kebongkar katanya. Udah banyak kok korbannya, itu kata bidan saya dulu," kata dia.

Korban A mengaku sudah dihubungi pihak Polres Garut dan tim dari DPR RI Atalia Praratya. Namun dia mengaku belum mendapat bantuan seperti psikolog.

"Allhamdulillah sudah membaik. Banyak (yang menghubungi). Sudah dihubungi polres juga, Bu atalia juga," kata dia kepada IDN Times, Rabu (16/4/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us