Epidemiolog: Tren COVID-19 Varian Omicron Mulai Menyasar Anak Balita

Di RS hampir 20 persen dari total yang dirawat adalah bayi

Jakarta, IDN Times - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan tren kasus COVID-19 pada anak sudah mulai mengalami perubahan sejak munculnya varian baru Omicron di dunia. Menurut dia, tren kasus COVID-19 kini mulai bergeser mengena pada anak-anak yang berusia di bawah lima tahun (balita).

“Saat varian Delta masih belum terlalu terlihat dampaknya yang besar sekali. Walaupun ada, tetapi tetap tidak terlalu signifikan. Namun semenjak Omicron, ini kasus atau trennya menjadi berubah,” katanya seperti dikutip dari ANTARA di Jakarta, Sabtu (12/2/2022).

Pergeseran tren itu, lanjut Dicky, terlihat jelas sejak kasus infeksi dan perawatan di rumah sakit meningkat dua sampai empat kali lipat secara global dibandingkan pada saat Delta.

Pada perawatan di rumah sakit, hampir 20 persen dari total yang dirawat merupakan bayi atau anak di bawah usia satu tahun.

1. Omicron sebabkan anak berpeluang terkena infeksi saluran pernapasan atas hingga 70 persen

Epidemiolog: Tren COVID-19 Varian Omicron Mulai Menyasar Anak Balitailustrasi varian baru COVID-19, Omicron (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Dicky, adanya pergeseran tren itu dapat memberikan dua dampak yang sangat serius di dalam keluarga. Salah satunya adalah daya tular Omicron yang cepat, menyebabkan anak berpeluang terkena infeksi pada saluran pernapasan atas sebanyak 70 persen.

“Dia itu (Omicron) infeksi saluran nafas atasnya 70 kali lebih mudah atau sering terjadi lebih banyak dibandingkan Delta, terutama untuk anak tiga tahun ke bawah atau bahkan mungkin lima tahun ke bawah,” katanya.

Ia menambahkan infeksi akan membuat hidung anak mengeluarkan cairan seperti ingus. Di mana cairan itu nantinya dapat membuat anak mengalami penyumbatan saluran pernapasan.

Baca Juga: Ganasnya Omicron, IDAI Catat 7.990 Anak Terpapar COVID-19

2. Orang tua diminta jangan membawa anak-anak bepergian karena berisiko tinggi

Epidemiolog: Tren COVID-19 Varian Omicron Mulai Menyasar Anak BalitaIlustrasi Mal di Jakarta (IDN Times/Besse Fadhilah)

Sementara itu, infeksi juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis orang tua, terutama bagi orang tua muda atau baru memiliki anak karena akan menimbulkan sebuah kekhawatiran, kebingungan bahkan kepanikan tersendiri.

Merespons fenomena tersebut, dia meminta pada setiap orang tua untuk mulai menghindarkan anak untuk bertemu dengan orang lain, terlebih bila pihak yang tidak dikenal. Sedangkan pada ibu yang baru melahirkan diharapkan tidak bersentuhan terlebih dahulu dengan pihak luar.

“Sekarang biasakan untuk lebih isolasi anak-anaknya dan vaksinasi menjadi penting untuk anak di atas enam tahun yang sudah 'eligible'. Termasuk orang dewasa, jangan juga bawa anak-anak ini bepergian karena berisiko sekali,” kata Dicky Budiman.

3. IDAI soroti peningkatan kasus COVID-19 pada anak meningkat hingga 300 persen

Epidemiolog: Tren COVID-19 Varian Omicron Mulai Menyasar Anak BalitaKetua Umum IDAI, dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) (dok.IDAI)

Sebelumnya, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Piprim Basarah Yanuarso melaporkan kasus COVID-19 pada anak mengalami tren peningkatan yang cukup tinggi dalam sebulan terakhir.

"Laporan teman-teman di cabang, pasien anak saat ini dibanding Januari sudah 10 kali lipat lebih banyak. Tren kenaikannya luar biasa," kata Piprim dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Ia mengatakan tren peningkatan kasus COVID-19 pada anak meningkat sejak 24 Januari 2022 sebanyak 646 pasien, 31 Januari 2.775 pasien, dan 7 Februari mencapai 7.190 pasien atau mengalami peningkatan sebesar 300 persen.

Oleh sebab itu, IDAI mengimbau orang tua untuk menyiapkan anak patuh pada prokes, khususnya anak di atas dua tahun pakai masker yang benar, cuci tangan, jauhi kerumunan dan tidak disarankan bawa anak ke pusat keramaian. Termasuk tidak membawa anak pergi ke lingkungan yang memiliki ventilasi tertutup.

Baca Juga: Gejala Omicron Mirip Flu, Bolehkah Minum Obat Warung?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya