JLNT Pluit Era Ahok Mangkrak, Kini Dihuni PPKS

Tiga unit gubuk sudah dibangun di atas JLNT Pluit

Jakarta, IDN Times - Proyek pembangunan Jalan Layang Non Tol (JLNT) di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara yang dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kondisinya kini amat memprihatinkan.

Sebelumnya, proyek JLNT yang mulai dibangun pada 2015 itu bertujuan untuk menghubungkan kawasan Pluit dengan akses tol Bandara Internasional Soekarno Hatta dan tol Tanjung Priok. Namun, JLNT yang terbengkalai itu kini menjadi hunian para Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

Umiyanah, salah satu penghuni lokasi tersebut mengatakan, belum ada petugas yang mengecek fasilitas umum terbengkalai yang beralih fungsi tersebut.

"Belum ada petugas ke sini. Mobilnya ada yang lewat, tapi mereka tidak lewat flyover," kata Umiyanah kepada wartawan di Jakarta Utara, dikutip dari ANTARA, Minggu (28/5/2023).

 

1. PPKS mengaku sudah dua tahun tinggal dan mendirikan gubuk di JLNT mangkrak

JLNT Pluit Era Ahok Mangkrak, Kini Dihuni PPKSGubuk berdiri di sisi atas Jalan Layang Non Tol (JLNT) yang terbengkalai di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Sabtu (27/5/2023). (ANTARA/Abdu Faisal)

Umiyanah dan suaminya, Roni, mengaku telah tinggal di JLNT mangkrak tersebut sekitar dua tahun terakhir dengan menempati gubuk empat meter persegi yang mereka bangun di atas JLNT Pluit.

Menurut dia, fasilitas umum yang dibangun pada Agustus 2015 sampai Mei 2017 itu sudah mengalami banyak retakan pada pondasinya di sepanjang bentangan jalan layang yang mencapai 10,1 kilometer (km) dari Jalan Pluit Barat Raya ke Jalan Pluit Selatan Raya.

 

Baca Juga: Duh, 22 Bus TransJakarta Mangkrak Sempat Dijarah dan Dipreteli

2. Bisa bertahan hidup di Jakarta dengan mengepul botol plastik

JLNT Pluit Era Ahok Mangkrak, Kini Dihuni PPKSSeorang pengepul yang ada di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat pada Rabu, (5/8/2020) (IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Meski demikian, Umi memilih bertahan daripada pulang ke kampung halamannya karena tiada pilihan lain. Dia mengatakan, tiada tempat yang mau menampung keluarganya secara cuma-cuma kalau mereka pulang ke Pandeglang, Banten.

Umi menuturkan, hidup di Jakarta memang susah namun dia masih bisa bertahan asal masih bisa mencari uang. Setidaknya dia dan suami masih bisa mengepul botol plastik untuk dijual lagi kepada pengepul besar sepekan sekali.

3. Sudah ada tiga bangunan semipermanen yang dijadikan hunian PPKS

JLNT Pluit Era Ahok Mangkrak, Kini Dihuni PPKSIlustrasi gubuk (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Kini tiga unit gubuk sudah dibangun di atas JLNT Pluit yang terbengkalai tersebut.

Sedikitnya, terdapat tiga bangunan semipermanen yang dijadikan hunian selama dua tahun terakhir oleh sejumlah PPKS di atas jalan layang tersebut.

Tidak ada kendaraan yang melewati lokasi tersebut karena akses masuknya tertutup dengan beton dan sepanjang jalurnya terdapat banyak lubang retakan.

Bila saja difungsikan, jalan tersebut bisa tembus sampai ke pintu Tol Pluit di Jalan Pluit Selatan Raya dan mengurai kemacetan yang terjadi di bawahnya.

Baca Juga: Usai Dikritik Djarot, Heru Janji Perbaiki Taman Kalijodo Warisan Ahok

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya