Isi Pesan Teror Bom 10 Sekolah di Depok: Mengaku Korban Pemerkosaan

- Pelaku mengaku sebagai korban pemerkosaan dan mengancam akan menyebarkan bom dan narkoba ke sekolah-sekolah di Depok.
- Polisi tidak menemukan pelaku di rumah yang dicantumkan dalam email tersebut.
- Polisi memastikan tidak ada bom di 10 sekolah yang menerima ancaman teror, setelah dilakukan penyisiran oleh Gegana.
Jakarta, IDN Times - Polres Metro Depok mengungkap isi pesan teror bom terhadap 10 sekolah di wilayah Depok, Jawa Barat, pada Selasa (23/12/2025). Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi, menyebut ancaman bom itu dikirim melalui email atas nama inisial KLH.
"Akun yang digunakan oleh pelaku saat ini sudah diselidiki oleh polisi," ujarnya, Rabu (24/12/3025).
1. Pelaku mengaku sebagai korban pemerkosaan

Dalam email itu, pelaku menulis akan menyebarkan bom dan narkoba ke para siswa di sekolah-sekolah tersebut. KLH menyebut tindakannya itu dilakukan karena polisi tak adil menanggapi laporannya.
"Gua benci sama pendidikan di Depok. Gak terima, polisi gak adil, gak tanggepin laporan polisi gua karena gua diperkosa dan cowo yang perkosa gua gak tanggung jawab nikahin gua," tulisnya dalam email.
2. Polisi tak menemukan pelaku di rumahnya

Dia juga mencantumkan alamat rumah pada email tersebut. Akan tetapi, Budi mengatakan dari hasil pemeriksaan petugas pelaku tidak berada di alamat rumah tersebut.
"Rumah yang disebut itu memang ada di situ alamatnya. Ya (tetapi) belum tahu ini. Belum bisa pastikan si Kamila tinggal di situ atau bagaimana kan kami juga (masih melakukan pendalaman)," tuturnya.
3. Polisi pastikan tak ada bom di 10 sekolah yang diteror

Berdasarkan hasil penyisiran Gegana, polisi memastikan tak ada bom di 10 sekolah yang mendapat ancaman teror. Adapun sepuluh sekolah yang menerima ancaman teror yakni SMA Arrahman, SMA Al Mawaddah, SMA 4 Depok, SMA PGRI 1, SMA Bintara Depok, Budi Bakti, SMA Cakra Buana, SMA 7 Sawangan, SMA Nururrahman, dan SMAN 6 Depok.
"Aman, sudah disisir tidak ada benda mencurigakan. Sudah (selesai penyisiran)," ujarnya.



















