TNI AD Berhasil Bangun 4 Jembatan Aramco di Aceh, Bisa Dilewati Motor

- TNI bangun jembatan aramco di Aceh. Bantuan berasal dari KSAD Maruli Simanjuntak
- KSAD targetkan 50 jembatan bailey dibangun di Sumatra pada Januari 2026
- Panglima TNI akan tambah personel ke Sumatra untuk proses rehabilitasi
Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Darat (AD) masih terus membantu percepatan pemulihan infrastruktur pascabencana banjir di Aceh. Personel Kodim 0104/Aceh Timur dan Yonif TP 853/Bawar Reje Bur berhasil menyelesaikan pembangunan empat unit jembatan aramco di Dusun Leupon, Gampong Bukit Kuta, Kabupaten Aceh Timur. Dari sejumlah dokumentasi yang dibagikan, jembatan aramco di tengah-tengah kebun sawit.
"Keempat titik jembatan aramco sudah dapat dimanfaatkan warga. Jembatan ini bisa dilintasi kendaraan roda dua maupun roda empat, sehingga aktivitas masyarakat kembali berjalan normal," ujar Kapten Inf Noverlan dalam keterangan tertulis, Rabu (24/12/2025).
Pembangunan jembatan tersebut, kata Noverlan, memberikan manfaat langsung bagi 237 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 754 jiwa. Selama ini ratusan warga tersebut, kata Noverlan, sangat bergantung pada jalur tersebut sebagai akses utama transportasi, pendidikan, perekonomian dan pelayanan sosial.
1. Jembatan aramco bantuan dari KSAD Maruli Simanjuntak

Sementara, Komandan Kodim 0104/Aceh, Letnan Kolonel Inf Novi Widyanto menjelaskan pembangunan jembatan aramco merupakan bantuan dari Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak.
"Ini bentuk perhatian dan dukungan TNI AD terhadap pemulihan wilayah terdampak bencana," ujar Novi.
Ia juga menyebut TNI AD akan terus hadir membantu rakyat dalam setiap kondisi, termasuk saat menghadapi bencana.
"TNI AD berkomitmen untuk selalu hadir dan menjadi bagian dari solusi atas kesulitan rakyat. Pembangunan infrastruktur pascabencana merupakan wujud nyata pengabdian prajurit TNI AD untuk mempercepat pemulihan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tutur dia.
2. KSAD targetkan 50 jembatan bailey dibangun di Sumatra Januari 2026

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan selain jembatan aramco, TNI AD juga membangun jembatan bailey di titik bencana banjir di Sumatra. Bila memadai, maka ditargetkan 50 jembatan bailey akan terpasang pada Januari 2026.
"Mudah-mudahan kalau ketersediaan alat ada, khususnya bailey, per Januari kami hitung Januari 50-an bailey. Mudah-mudahan bisa tergelar," ujar Maruli ketika memberikan keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 19 Desember 2025.
Maruli menyebut Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi untuk fokus di daerah bencana. Maruli mengatakan TNI AD berbagi tugas dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membangun infrastruktur di tiga provinsi di Sumatra.
"Presiden sudah menyampaikan supaya saya fokus di daerah bencana. Kami sudah mendata sekarang jembatan dari TNI AD untuk bailey ada 18 yang sudah kami siapkan. Di (Kementerian) PU (Pekerjaan Umum) ada 14," tutur dia.
Hingga saat ini, proses pemasangan dan distribusi jembatan bailey terus berjalan di lapangan.
3. Panglima TNI akan tambah personel ke Sumatra untuk proses rehabilitasi

Sementara, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan bakal terus menambah prajurit TNI untuk menangani banjir di Sumatra. Berdasarkan data dari Mabes TNI, saat ini sudah ada 36.636 personel yang dikerahkan untuk membantu pendistribusian logistik, pelayanan kesehatan, evakuasi, dan penanganan darurat kepada masyarakat.
"Akan ada penambahan personel dalam tahap rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur nanti dari Batalyon Zeni, Yon TP dan nakes (tenaga kesehatan)," ujar Agus di Lanud Halim Perdanakusuma, Jumat, 19 Desember 2025.
Personel itu dilibatkan dalam berbagai pekerjaan strategis mulai dari pemasangan jembatan darurat, pembangunan hunian bagi pengungsi, pembersihan lumpur dan kayu, normalisasi jalan, hingga melanjutkan distribusi logistik.
Selain itu, personel TNI juga dikerahkan untuk pemulihan psikologis warga, pemberian layanan kesehatan, hingga penyediaan air bersih. Bahkan, kata Agus, TNI ikut membantu mengangkut hasil panen warga di Aceh untuk dijual di dua kota.
Hasil bumi yang dibawa ke Medan dan Jakarta yaitu sayur mayur dan cabai dengan berat 52 ton," tutur dia.



















