Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Veronica Tan Akan Buat Layanan SAPA Jadi Panic Button Korban Kekerasan

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan dalam agenda peluncuran program kesehatan mental TikTok di Kota Tua, Jakarta (dok. KemenPPPA)
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan dalam agenda peluncuran program kesehatan mental TikTok di Kota Tua, Jakarta (dok. KemenPPPA)
Intinya sih...
  • Veronica Tan akan tingkatkan kualitas layanan call center SAPA 129 karena respons pemerintah masih kurang memuaskan.
  • Call center SAPA 129 akan menggunakan platform digital dan mekanisme pelaporan yang lebih mudah.
  • Kapasitas SDM UPTD PPA di daerah harus ditingkatkan, pentingnya sinergi dengan multipihak dalam mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan mengatakan pihaknya akan meningkatkan kualitas layanan call center Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129. Ia menyadari respons dari pemerintah pada layanan tersebut masih kurang memuaskan.

"Teknologinya yang belum kita upgrade sehingga itu (pelaporan kasus) terputus sampai ke UPTD PPA (Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak). Jadi sistem pelaporan itu sampai ke kita, kita belum bersinergi, hanya kita merespons secara manual dan menurut kami semua, kita sadar itu terlambat," kata Veronica Tan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakornas) KPAI 2024 di Jakarta, dilansir ANTARA, Rabu (20/11/2024).

 

 

1. Mekanisme pelaporan call center SAPA 129 akan dibuat lebih mudah

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan dalam agenda peluncuran program kesehatan mental TikTok di Kota Tua, Jakarta (dok. KemenPPPA)
Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Veronica Tan dalam agenda peluncuran program kesehatan mental TikTok di Kota Tua, Jakarta (dok. KemenPPPA)

Veronica menuturkan, ke depan call center SAPA 129 akan menggunakan platform digital dan mekanisme pelaporannya akan dibuat lebih mudah.

"Program yang akan kita lakukan di Kementerian ini untuk mempunyai panic button di setiap warga, sehingga ketika mereka merasa tidak aman, tidak nyaman (mengalami/mengetahui peristiwa kekerasan), mereka bisa memencet panic button ini," katanya.

2. SDM UPTD PPA di daerah masih minim

Wakil Menteri PPPA, Veronika Tan di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat (Senin (21/10/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Wakil Menteri PPPA, Veronika Tan di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat (Senin (21/10/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Veronica juga menyoroti kapasitas SDM UPTD PPA di daerah yang harus ditingkatkan.

"Kita mempunyai 333 (UPTD PPA) yang ada di kabupaten/kota. Infrastruktur UPTD itu tidak bisa berjalan kalau SDM-nya tidak kuat. Jadi yang perlu kita gebrak kali ini adalah kita harus meningkatkan SDM-nya, bukan masalah tempat, bukan masalah lokasi, bukan masalah infrastruktur, tapi bagaimana sigap, tanggap, cepat kita untuk merespons ketika seorang korban itu mengadu kepada UPTD PPA," katanya.

 

3. Apresiasi hadirnya Direktorat PPA dan TPPO Bareskrim Polri

Wakil Menteri PPPA, Veronika Tan di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat (Senin (21/10/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Wakil Menteri PPPA, Veronika Tan di kantor KemenPPPA, Jakarta Pusat (Senin (21/10/2024). (IDN Times/Lia Hutasoit)

Selain itu Veronica Tan menyampaikan pentingnya sinergi dan kolaborasi dengan multipihak dalam mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan dan anak.

"Dengan adanya koordinasi, sinergi, dan dengan semangat dari pemerintah, Pak Presiden yang baru, Asta Cita, semangat untuk memberantas semuanya (kekerasan terhadap perempuan dan anak) dan itu memberikan harapan kepada kita," kata dia.

Pihaknya pun mengapresiasi hadirnya Direktorat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Bareskrim Polri yang akan memperkuat penanganan hukum kasus-kasus perempuan dan anak.

"Artinya dari pihak kepolisian sudah menyadari bahwa butuh sinergi dan berkolaborasi," kata Veronica Tan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us