Eggi Sudjana: Jika Jokowi Tunjukkan Ijazah Asli, Tutup Kasus!

- Eggi menegaskan akan terus menempuh jalur hukum terkait dugaan ijazah palsu Jokowi
- Eggi mempertanyakan sikap Jokowi yang melaporkan pihak-pihak yang mempermasalahkan ijazahnya
- Roy Suryo juga hadir bersama Eggi Sudjana, sementara Jokowi melaporkan Eggi Sudjana dan lainnya ke Polda Metro
Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA), Eggi Sudjana, menegaskan, dirinya bakal terus menempuh jalur hukum tentang dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI, Joko “Jokowi” Widodo. Kecuali, kata dia, Jokowi menunjukkan ijazah asli.
Hal itu ia sampaikan saat menghadiri pemeriksaan oleh Polda Metro tentang laporan Jokowi terhadap pihak-pihak yang menuding ijazah UGM miliknya yang palsu.
“Ini soal simpel, soal ijazah. Saya pernah bilang di pengadilan, jika Jokowi menujukan ijazah asli, case close. Tutup kasus, saya minta maaf pun mau, kalau Jokowi menujukkn ijazah asli. Tapi, kalau tidak, ya, saya kejar terus kurang lebih empat tahun berjalan ini,” kata Eggi di Polda Metro, Senin (7/7/2025).
1. Eggi mempertanyakan sikap Jokowi yang melapor ke Polda Metro

Eggi menyebut, sederhananya Jokowi tinggal menunjukkan ijazah aslinya. Jokowi, kata dia, tak perlu melaporkan pihak-pihak yang mempermasalahkan ijazahnya.
“Ngapain dia sewa lawyer, ngapain dia panggil polisi, lapor polisi, padahal dia tinggal tunjukkan saja, tidak berbiaya, sederhana! Kata Rismon, justru ijazah UGM itu kebanggaan, kenapa ditutupi? Padahal Jokowi paling seneng difoto, giliran foto ijazah tidak boleh,” ujar dia.
2. Roy Suryo juga hadir bersama Eggi Sudjana

Selain Eggi, Polda Metro juga memanggil mantan Menpora Roy Suryo dan dokter Tifa. Namun yang terlihat hadir hanya Roy Suryo.
“Kenapa kami hadir hari ini, karena di sini sudah ada beberapa nama yang ditulis sebagai terlapor dan sudah ada tempus locus-nya,” kata Roy Suryo.
3. Jokowi melaporkan Eggi Sudjana dan kawan-kawan

Sebelumnya, Jokowi membuat laporan dugaan pencemaran nama baik tentang tudingan ijazah palsu. Laporan itu dibuat di Polda Metro Jaya pada Rabu 30 April 2025.
Dalam laporannya, Jokowi menilai ada pernyataan yang ia anggap mencemarkan nama baiknya perihal tuduhan ijazah palsu.
"Pada tanggal 26 Maret 2025, JW di sekitar Karet, Kuningan mulai mengetahui adanya video melalui medsos berisi pernyataan fitnah dan pencemaran nama baik dengan pernyataan ijazah palsu S1 universitasi milik pelapor," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary, Kamis (15/5/2025).
Ade Ary menjelaskan, Jokowi kemudian meminta ajudan dan kuasa hukumnya untuk mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai media sosial. Dia juga mengidentifikasi orang-orang yang ada di konten tersebut yakni RHS, RSN, TT, ES, dan KTR.
Kelimanya ialah mantan Menpora Roy Suryo (RS), ahli digital forensik Rismon Sianipar (RS), dokter Tifauzia Tyassuma (T), serta sosok berinisial ES dan K.
"JW mengingatkan kepada pihak yang membuat pernyataan dan konten berisi fitnah dan pencemaran nama baik tersebut, sebagaimana yang dinyatakan diantaranya oleh RHS, RSN, TT, ES, KTR," ujar dia.
Atas hal tersebut, Jokowi menyambangi Polda Metro Jaya untuk membuat laporan polisi pada 30 April 2025.