Epidemiolog UI: Meski Ada Omicron, RI Siap Masuk Fase Endemik 2022

Jakarta, IDN Times - Meski Kementerian Kesehatan baru saja mengumumkan kasus pertama varian Omicron dari transmisi lokal, epidemiolog dari Universitas Indonesia Pandu Riono optimistis Indonesia akan masuk ke dalam fase endemik COVID-19 pada 2022.
Apa alasan Pandu Riono tetap optimistis meski kasus Omicron tengah membayangi Indonesia?
"Optimistis tahun 2022 masuk dalam fase endemi. Omicron tidak usah ditakuti, tidak berdampak pada orang sakit berat dan meninggal," ujar Pandu Riono dalam bincang-bincang bertema "2022: Menuju Endemi" yang diikuti secara daring di Jakarta seperti dikutip dari ANTARA, Selasa (28/12/2021).
1. Kasus COVID-19 di RI saat ini dinilai tidak membebani layanan kesehatan

Pandu mengatakan, meski COVID-19 masih ada di sekitar masyarakat, namun tidak signifikan membebani layanan kesehatan.
"Kita sudah masuk ke fase itu (endemik), kita belum PD (percaya diri) saja," ucapnya.
Ia menilai, agar situasi kasus COVID-19 di dalam negeri tetap terkendali secara keberlanjutan maka vaksinasi harus terus digencarkan.
"Kita bisa menjaga situasi ini lebih sustain dengan melakukan vaksinasi, kalau bisa 100 persen sehingga masyarakat Indonesia memiliki imunitas yang bisa mengenali dan mendeteksi virus. Dengan demikian kita bisa lebih siap menghadapinya," tuturnya.
2. Indikator fase endemik adalah tidak adanya potensi lonjakan kasus COVID-19

Dalam kesempatan sama, Tenaga Ahli Menkes Bidang Penanganan COVID-19, Andani Eka Putra mengatakan, salah satu indikator Indonesia masuk dalam fase endemik adalah tidak adanya potensi lonjakan kasus.
Saat ini, ia menilai, situasi pandemik COVID-19 di Indonesia relatif cukup terkendali, terlihat dari angka positivity rate sekitar 0,25 persen. Namun, munculnya varian Omicron dapat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus.
Hingga saat ini, terdapat 47 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia, salah satunya yang terbaru berasal dari transmisi lokal.
"Intinya adalah kita berupaya mengendalikan Omicron dengan baik agar tidak menimbulkan ledakan kasus, dan peluang kita untuk masuk endemi akan lebih besar," katanya.
3. 53,20 persen penduduk Indonesia telah menerima dosis vaksin lengkap

Agar imunitas masyarakat Indonesia semakin kuat menuju endemik, maka vaksinasi terus digencarkan oleh pemerintah. Berdasarkan data Satgas COVID-19 pada Senin (27/12/2021), jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dua dosis vaksin COVID-19 sebanyak 110.812.856 orang atau 53,20 persen dari total 208.265.720 warga yang menjadi sasaran vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, jumlah penerima vaksin dosis pertama mencapai 156.994.786 warga atau 75,38 persen dari target sasaran vaksinasi COVID-19.