Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fadli Zon: Film Indonesia Harus Jadi Tuan di Negeri Sendiri

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (IDN Times/Aryodamar)
Intinya sih...
  • Menteri Kebudayaan Fadli Zon ingin film Indonesia menjadi raja di negeri sendiri
  • Fadli Zon menilai penduduk Indonesia yang mencapai 280 juta jiwa dapat memajukan perfilman Tanah Air

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wakil Menteri Giring Ganesha mengumpulkan pegiat perfilman Tanah Air pada Senin (4/11/2024). Dalam forum selama dua jam itu, Fadli Zon menekankan, film Indonesia harus menjadi tuan di negara sendiri.

Fadli menilai, saat ini perfilman di Tanah Air semakin diapresiasi publik. Hal itu ia syukuri karena seharusnya perfilman Indonesia menjadi raja di negeri sendiri.

"Jangan sampai yang menjadi tuan rumah atau yang diapresiasi film-film dari luar. Seharusnya memang film-film Indonesia mendapatkan apresiasi dari para penonton kita," ujar Fadli Zon.

1. Fadli Zon sebut film tanah air punya pangsa pasar besar

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (IDN Times/Aryodamar)

Politikus Partai Gerindra itu mengatakan, penduduk Indonesia saat ini mencapai 280 juta jiwa. Menurut dia, jumlah tersebut merupakan angka potensial untuk memajukan perfilman Tanah Air.

"Saya kira sebuah kalau dibilang pangsa pasar untuk menjadi pemirsa penonton film Indonesia ini sangat besar," ujar dia.

2. Fadli Zon harap film juga bisa jadi alat diplomasi

Menteri Kebudayaan, Fadli Zon (IDN Times/Aryodamar)

Mantan Wakil Ketua DPR itu berharap, perfilman Indonesia tidak hanya menjadi raja di negeri sendiri. Ia ingin perfilman Indonesia bisa menjadi alat diplomasi.

"Tentu saja ke depan kita berharap film Indonesia ini juga selain menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri, bisa menjadi bagian dari diplomasi budaya kita di luar," ujar dia.

3. Film bisa jadi alat diplomasi karena mudah dicerna

Acara Ngopi Pagi Kementerian Kebudayaan dengan insan perfilman (IDN Times/Aryodamar)

Fadli menilai, film potensial menjadi alat diplomasi karena mudah dicerna. Ada berbagai cara agar film menjadi alat diplomasi.

"Dalam hal ini di dunia internasional, mendapatkan apresiasi mungkin dari festival-festival film internasional," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
Aryodamar
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Aryodamar
EditorAryodamar
Follow Us