Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta-Fakta Siswa SMP Bakar Sekolah, Sakit Hati karena Sering Di-bully

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Pasar Sentral, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (27/12/2022) malam. Abriawan Abhe

Jakarta, IDN Times - Seorang remaja di Temanggung berinisial R (13) membakar beberapa ruang kelas di sekolahnya di SMP Negeri 2 Pringsurat Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa (27/6/2023) dini hari. Dia mengaku melakukan itu lantaran sakit hati sering di-bully atau dirundung oleh teman dan guru-gurunya. 

Kini R sudah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan di Polres Temanggung. Berikut adalah fakta-fakta kasus tersebut yang dirangkum IDN Times.

1. Akumulasi beberapa rasa sakit hati

Ilustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

R mengaku sakit hati karena sering dirundung oleh temannya. Rasa sakit hatinya ini adalah akumulasi dari beberapa perundungan yang dialaminya.

"Akumulasi dari beberapa rasa sakit hati, yang hal itu subjektif saja maka dia merencanakan untuk membakar sekolah tersebut," kata Kapolres Temanggung AKBP Agus Puryadi di Temanggung, dilansir dari ANTARA.

2. Tidak diterima jadi PMR dan hasil prakaryanya dinilai kurang baik

Ilustrasi Pelajar. (IDN Times/Mardya Shakti)

R merasa sakit hati karena sering di-bully oleh teman-temannya, termasuk oleh guru yang menurut dia kurang  memperhatikannya. Dia pernah mengerjakan prakarya dan dianggap biasa saja oleh guru, namun dia berpikir seharusnya mendapat nilai bagus.

"Hal tersebut dibuktikan pada saat dia mempunyai sebuah prakarya dan oleh guru menilainya biasa saja, maunya dia yang terbaik," katanya.

Kemudian dia mencalonkan diri untuk menjadi ketua Palang Merah Remaja (PMR) di sekolahnya, namun kredibilitas dan kapabilitas R menurut teman-temannya belum sesuai jika harus memimpin organisasi tersebut, sehingga dia tidak terpilih sebagai ketua.

3. Siapkan botol dengan bahan bakar

Sejumlah petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api saat terjadi kebakaran di Pasar Sentral, Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (27/12/2022) malam. (ANTARA FOTO/Abriawan Abhe)

R menyiapkan diri dengan sebuah botol bekas minuman bervitamin, kemudian menggunakan cairan khusus yang sudah dicampur dengan bahan tertentu sehingga menimbulkan api yang besar, upaya R disebut cukup berhasil, sehingga sejumlah ruangan di sekolah tersebut terbakar.

"Dengan bahan bakar minyak dan isi korek gas digabungkan menjadi satu kemudian diramu dan dicoba. Uji coba pertama berhasil dilakukan di belakang rumahnya dan hasilnya cukup bagus," katanya.

4. Bakar beberapa ruang lainnya

Ilustrasi sekolah dalam pengawasan KPAI (dok. KPAI)

Setelah lakukan tiga rangkaian yang sama, satu diletupkan di sebelah kanan sekolah, ada kobaran yang paling fatal yakni di ruang prakarya, karena ruang ini tidak tetutup dan di dalamnya terisi barang-barang dari kayu dan kardus. Hasil karya tersebut habis terbakar.

Dari ruang prakarya ini kemudian api merambat ke ruang kelas lain yang bagian atapnya separuh hangus, hampir roboh. Kemudian dia jalan lagi ke green house tetapi juga tidak terbakar habis. Selain itu, dia juga membakar spanduk kelulusan.

5. Jadi tersangka dengan beberapa barang bukti dan rekaman CCTV

Lensa Computer CCTV. (Facebook/Lensa Computer CCTV)

R resmi ditetapkan jadi tersangka dengan sejumlah barang bukti yang ada di lokasi kejadian, R bahkan ditampilkan di depan publik usai ditangkap.

"R resmi tersangka, dasarnya dari sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi serta dari rekaman CCTV yang ada di sekolah tersebut," kata Agus.

Agus menyampaikan, karena terbukti melakukan tindak kriminal dengan sengaja melakukan pembakaran, tersangka ini diancam dengan Pasal 81 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2012 tentang Peradilan Pidana Anak.

"Terhadap pelaku anak dapat dijatuhkan paling lama setengah dari maksimum ancaman pidana penjara bagi orang dewasa," katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lia Hutasoit
Dwifantya Aquina
Lia Hutasoit
EditorLia Hutasoit
Follow Us