Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ganjar Pranowo Kaji Insentif Guru Keagamaan Jadi Program Nasional

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas (IDN Times/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bertemu dengan masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (26/8/2023). Dalam pertemuan itu, para masyayikh mengusulkan agar program insentif guru keagamaan bisa dibuat secara nasional.

Bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) itu pun merespons dengan mengatakan bahwa program insentif guru keagamaan sudah diterapkan di Jawa Tengah selama dirinya menjadi gubernur.

“Saya kira Jawa Tengah sudah melakukan itu, usulannya adalah bagaimana kalau ini ditingkatkan ke nasional? Saya kira ini ide yang sangat baik,” ujar Ganjar.

1. Ganjar mengaku program insentif guru keagamaan sudah digagas di Jawa Tengah sejak 2019

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas (IDN Times/Istimewa)

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku program insentif guru keagamaan sudah digagas di Jawa Tengah sejak 2019.

Dia mengatakan, tahun 2023 Pemprov Jawa Tengah menganggarkan Rp277 miliar untuk insentif 230.830 penerima program insentif guru keagamaan.

Penerima insentif itu di antaranya guru agama Islam 223.373 orang, Kristen 5.651 orang, Katolik 1.089 orang, Hindu 548 orang, dan Buddha 169 orang.

Jumlah penerima program insentif guru keagamaan meningkat dari tahun 2022 sebesar 211.455 orang.

“Kita mesti memperhatikan mereka (guru keagamaan). Kalau saya, para ulama, guru ngaji, guru agama itu bisa kita titipi nilai-nilai budi pekerti yang mesti disampaikan kepada anak-anak. Anak asuhnya,” ucap Ganjar.

Ganjar pun menyambut baik aspirasi yang disampaikan para masyayikh sebagai program kerja Indonesia ke depannya. Ganjar berharap aspirasi tersebut bisa ditindaklanjuti.

2. Ganjar sambut baik usul para masyayikh

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas (IDN Times/Istimewa)

Ganjar menyambut baik usul para masyayikh yang ingin insentif guru keagamaan menjadi program nasional. Ganjar mengaku akan menindaklanjutinya.

“Tentu kami senang mendapat masukan ini, mudah-mudahan beberapa akan bisa kita lanjuti. Setidaknya yang ada di wilayah Jawa Tengah sampai dengan 5 September, yang harus kita perbaiki, kita perbaiki,” kata dia.

Ganjar menerangkan, usulan masyayikh itu merupakan bentuk kepeduliannya terhadap guru keagamaan yang mayoritas saat ini masih honorer.

“Ini awareness dan kepedulian dari ulama-ulama dengan masukan tadi sangat luar biasa. Termasuk bagaimana mengelola pendidikan yang ada di Kemenag dan Kemendikbud,” kata dia.

3. Ada kesepakatan yang dibuat antara Ganjar dan masyayikh se-Indonesia

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo bertemu dengan Masyayikh se-Indonesia di Pondok Pesantren At Taujieh Al Islamy 2 Andalusia, Kabupaten Banyumas (IDN Times/Istimewa)

Dalam pertemuan itu, ada kesepakatan yang dibuat antara Ganjar dan masyayikh se-Indonesia. Berikut kesepakatannya:

  1. Program insentif kepada guru ngaji yang sudah dilakukan Provinsi Jawa Tengah agar tetap dilanjutkan dengan skala yang luas khususnya nasional.
  2. Mengedepankan kebijakan yang pro rakyat dan tidak hanya tajam kepada rakyat. Semisalnya memperjuangkan harga pupuk agar murah bagi para petani.
  3. Memperjuangkan insentif untuk para kiai dengan bantuan program-program yang berkaitan dengan pesantren.
  4. Mengedepankan, merangkul, dan mengayomi semua warga Indonesia dengan semangat menolak fitnah dan kebencian antara sesama warga negara Indonesia, agar Indonesia menjadi negara kuat dan bersatu.

Masyayikh yang hadir dalam pertemuan dengan Ganjar ada KH Zuhrul Anam Hisyam, Banyumas; KH Ibnu Mukti Purwokerto, KH Ahmad Yunani Banyumas; KH Imdadurrohman Mustolih, Cilacap; KH Fatkhurrahman, Banyumas; KH Khakim Anaesaburi, Banjarnegara; KH Makhasin Mustamir; Banjarnegara; dan KH Agus Abdulloh, Cilacap.

Kemudian KH Abdussomad, Kebumen; KH Misbakhul Ghorib, Kebumen; KH Umar Fatah, Purbalingga; dan KH Abror Mushodiq, Purbalingga.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Deti Mega Purnamasari
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us