Gara-Gara COVID-19, Tiga SMP di Padang Panjang Tutup Sementara

Padang, IDN Times - Pemerintah Kota Padang Panjang menutup tiga sekolah Tingkat Menengah Pertama (SMP) untuk sementara waktu. Keputusan itu diambil menyusul ditemukannya kasus baru Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19.
Padahal, kebijakan proses belajar mengajar tatap muka di kota itu baru saja diterapkan dua hari.
Berdasarkan hasil swab test yang diinformasikan oleh Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumbar, ada enam guru yang terkonfirmasi positif COVID-19.
"Mereka, adalah tenaga pendidik. SMP yang kita tutup yaitu SMPN 4 dan SMPN 3. Juga SMPN 2 yang sebelumnya, dijadikan tempat swab test untuk guru-guru dan tenaga administrasi,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Panjang, M Ali Thabrani, Sabtu (15/8/2020).
1. Dari enam tenaga pengajar yang positif COVID-19, dua diantaranya merupakan mahasiswa yang tengah praktik lapangan

Menurut M Ali Thabrani, dari enam tenaga pendidik itu, dua diantaranya merupakan mahasiswa yang tengah menjalani praktik lapangan. Kedua mahasiswa itu dari Universitas Negeri Padang.
Saat ini, Keenam orang yang terkonfirmasi positif covid-19 tersebut, saat ini menjalani perawatan isolasi di RSUD Kota Padang Panjang.
Mereka, dinyatakan positif COVID-19, setelah mengikuti swab tes gelombang kedua. Karena swab test dilakukan di SMPN 2, maka sekolah tersebut juga ditutup untuk mengantisipasi penyebara COVID-19.
2. Sekolah lain tetap lanjut tatap muka

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Panjang Nuryanuwar menyebutkan, pihaknya saat ini masih melakukan tracing kepada siapa saja yang disinyalir pernah kontak dengan keenam pasien terkonfirmasi itu.
“Hanya ada 3 SMP yang sementara harus ditutup lagi sementara waktu untuk tatap muka langsung. Dialihkan ke metode dalam jaringan dan luar jaringan,” ujar Nuryanuwar.
Sementara itu sekolah lain, imbuhnya, tetap lanjut dengan sistem belajar mengajar tatap muka.
3. Sebanyak 300 guru di swab test

Sebelumnya, Pemkot Padang Panjang mewajibkan seluruh guru untuk menjalani swab test sebelum kebijakan belajar tatap muka digelar. Sekitar 300 tenaga mengajar mengikuti tes tersebut.
"Hasilnya, ditemukan 6 sampel positif COVID-19. Siswa juga udah ada yang kita swab. Ada sekitar 20 siswa. Nanti kita akan tracking lagi,” tutup Nuryanuwar.