Gelar FGD, Menko AHY: Penanganan Sampah Harus Komprehensif

- Menteri AHY tekankan penanganan sampah membutuhkan pendekatan menyeluruh
- Isu waste to energy harus diutamakan untuk mengurangi dan menangani sampah
- PSEL Benowo di Surabaya contoh inisiatif sukses dalam pengolahan sampah
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hadir dalam Focus Group Discussion (FGD) Implementasi Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL)m pada Rabu (23/4/2025).
AHY menegaskan, penanganan sampah nasional membutuhkan pendekatan yang menyeluruh dan berorientasi pada solusi jangka panjang. Pemerintah tidak boleh berpihak pada teknologi atau institusi tertentu.
“Ternyata dalam perkembangannya banyak kemajuan. Kita tidak berpihak pada satu-dua teknologi, apalagi satu-dua kantor. Tidak, kita bicara negara, pemerintah harus utuh melihatnya,” ujar Menko AHY dalam keterangannya.
1. Tak boleh ada motif bisnis dalam pengolahan sampah

Menko AHY menekankan, isu waste to energy memang menarik banyak pihak, tetapi pendekatan terhadap masalah ini tidak boleh hanya didorong oleh motif bisnis. Prioritas utama adalah mengurangi dan menangani sampah.
“Walaupun saya juga paham bahwa bicara isu waste to energy ini banyak sekali yang tertarik, tetapi jangan sampai hanya didasari pada motif bisnis. Intinya adalah masalah sampah ini dulu. Kita kurangi, kita reduksi,” ujar Menko AHY.
2. PSEL di Benowo bisa jadi contoh

Menko AHY menjadikan PSEL Benowo di Surabaya sebagai contoh inisiatif yang dapat dikategorikan sukses. Meskipun menggunakan teknologi gasifikasi, dia menyebut bahwa upaya tersebut tetap memberikan kontribusi yang nyata.
“Tingkat efektivitasnya itu katanya sekitar 40 persen. Sedangkan kalau insinerator bisa hingga 80 sampai 90 persen. Tapi setidaknya ada yang lakukan, setidaknya itu bisa memberikan solusi,” pungkas Menko AHY.
3. Berharap FGD membawa manfaat

Menko AHY berharap hasil diskusi ini tidak berhenti di ruang FGD, namun dapat melahirkan kebijakan dan rekomendasi yang bisa diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto. Tentu, dengan sinergi antar semua pihak.
“Saya juga berharap hasil FGD ini tidak berhenti di ruangan ini, tetapi juga bisa menghadirkan sebuah kebijakan dan rekomendasi yang bisa kita berikan ke Bapak Presiden. Mari kita sama-sama mengatasi krisis ini,” tutup Menko AHY.