Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Golkar Bantah Isu Matahari Kembar: Presiden Kita Prabowo Subianto

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. (IDN Times/Amir Faisol)
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. (IDN Times/Amir Faisol)
Intinya sih...
  • Prabowo Subianto secara konstitusional merupakan Presiden RI setelah menang Pilpres 2024.
  • Adies Kadir menegaskan bahwa tidak ada dualisme kepemimpinan, Prabowo adalah satu-satunya Presiden.
  • Menteri sowan ke kediaman Jokowi dalam rangka halal bihalal lebaran, bukan isu politik.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Waketum Partai Golkar Adies Kadir menegaskan, secara konstitusional Prabowo Subianto merupakan Presiden Republik Indonesia setelah berhasil memenangkan Pilpres 2024.

Pernyataan ini sekaligus menjawab isu "matahari kembar" di kepemimpinan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Adapun, isu matahari kembar atau dualisme kepemimpinan ini mencuat setelah para menteri di Kabinet Merah Putih sowan ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko "Jokowi" Widodo.

"Jadi saya rasa tidak adalah itu matahari kembar. Yang ada hanya satu Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto," kata Adies Kadir di Gedung Nusantara III DPR, Jakarta, Rabu, (16/4/2025).

1. Tak perlu diperdebatkan lagi

Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. (IDN Times/Amir Faisol)
Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir. (IDN Times/Amir Faisol)

Wakil Ketua DPR RI itu menegaskan, sudah sangat jelas bahwa Prabowo Subianto merupakan satu-satunya Presiden Republik Indonesia, sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi terkait isu dualisme kepemimpinan tersebut.

Adapun, terkait para menteri yang sowan ke kediaman Jokowi, menurut dia hal ini merupakan hal yang biasa dalam rangka halal bihalal lebaran 2025.

"Jelas itu. Undang-undang dasar konstitusional juga bilang begitu. Jadi tidak ada itu istilah matahari kembar," kata dia.

2. Istana bantah adanya dualisme kepemimpinan

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Terpisah, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi membantah tudingan mengenai dualisme kepemimpinan alias “matahari kembar” di pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

Hasan pun menegaskan, silaturahmi momen Idul Fitri jangan sampai dibumbui tafsiran politik. Menurut dia, kunjungan menteri Prabowo ke kediaman Jokowi dalam rangka silaturahmi lebaran dan merajut kembali persaudaraan.

"Silaturahmi-silaturahmi lebaran jangan dibumbui tafsiran politik. Kita masih dalam suasana lebaran dan merajut kembali hubungan-hubungan persaudaraan," ucap dia.

3. Ada menteri Prabowo sebut Jokowi bos

Presiden Prabowo mengundang Presiden ke-7 RI, Joko Widodo buka puasa bersama ke Istana Kepresidenan Jakarta (dok. Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo mengundang Presiden ke-7 RI, Joko Widodo buka puasa bersama ke Istana Kepresidenan Jakarta (dok. Sekretariat Presiden)

Sejumlah menteri sowan ke kediaman Presiden ke-7 Jokowi di Solo pekan lalu, dalam rangka halalbihalal. Mayoritas mereka adalah menteri-menteri yang dulu pernah bertugas pada pemerintahan Jokowi, tetapi mereka kini diberikan kepercayaan kembali sebagai menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo.

Silaturahmi ke kediaman Jokowi diawali dari kedatangan Luhut Pandjaitan dan Sri Mulyani. Lalu, berlanjut kunjungan Budi Gunadi Sadikin, Wahyu Sakti Trenggono, Bahlil Lahadalia, hingga Zulkifili Hasan.

Kunjungan menjadi tidak biasa ketika Wahyu dan Budi sama-sama menyebut tujuan silaturahmi karena menganggap mantan Wali Kota Solo itu sebagai bos. Tanda tanya pun muncul, mengapa pejabat tinggi negara itu masih menganggap Jokowi sebagai bos, sedangkan presidennya saat ini sudah berganti Prabowo Subianto.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Amir Faisol
EditorAmir Faisol
Follow Us