PDIP Tolak JK Jadi Cawapres Jokowi di Pilpres 2019

Jakarta, IDN Times - Setelah disebut-sebut akan kembali mendampingi Joko 'Jokowi' Widodo, Jusuf Kalla mendapat penolakan dari PDIP, jika pria yang akrab disapa JK itu menjadi calon wakil presiden (cawapres) Jokowi pada Pilpres 2019.
Meski demikian, PDIP beserta partai koalisi pendukung Jokowi tetap akan mendengarkan saran dari JK, sebagai salah seorang tokoh besar berpengalaman.
1. PDIP menghormati Jusuf Kalla

Kendati, PDIP tetap menghormati JK sebagai salah satu tokoh bangsa, yang terus memberi inspirasi bagi terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa.
Melalui Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, PDIP memuji JK yang punya banyak pengalaman, serta bisa menjadi jembatan perdamaian di Indonesia, bahkan, tingkat dunia.
“Kami menaruh hormat pada Beliau. Pengalamannya yang sangat luas, kemampuannya membangun dialognya sangat bagus, dan ketokohannya sebagai jembatan perdamaian bagi terciptanya persatuan dan kesatuan nasional sangat diakui di dunia internasional,” Kata Hasto dalam keterangan tertulisnya, Selasa (24/7).
Baca juga: Bertemu Jokowi, 6 Koalisi Partai Jokowi Sepakat Tentang Hal Ini
2. Megawati akan intens berkomunikasi dengan JK

Dengan pengalaman yang dimiliki JK, Hasto pun yakin Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri akan intens berkomunikasi dengan JK, untuk mendengarkan masukannya.
“Berkaitan dengan siapa yang akan mendampingi Pak Jokowi, tentunya Pak JK yang dikenal piawai di dalam membangun dialog, dan handal di dalam mencari solusi perdamaian di Aceh, sudah terbukti mampu hadir sebagai sosok wakil presiden yang mampu bekerja sama dengan Pak Jokowi," kata dia.
3. Cawapres Jokowi diumumkan di waktu yang tepat

Pasca-pertemuan Jokowi dengan enam ketua partai koalisi, Hasto mengungkapkan, koalisi sepakat nama cawapres pendamping Jokowi akan diumumkan pada momentum yang tepat, yakni jelang pendaftaran pasangan capres-cawapres awal Agustus mendatang.
Kira-kira siapa ya pendamping Jokowi pada Pilpres 2019 guys?
Baca juga: Jokowi Sudah Kantongi Nama Cawapres, Siapa Sosok Itu?