CEO dan Konglomerat Ingin Vaksin Mandiri, Ini Syarat Menkes

Program vaksinasi ditegaskan bukan program individualis

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa dirinya dalam beberapa kesempatan terakhir kerap mendapat pesan singkat melalui WhatsApp terkait vaksin mandiri. Pesan itu disampaikan oleh para konglomerat dan CEO kepada dirinya. Tujuannya, ingin membantu mempercepat program vaksinasi.

Menkes pun memberi catatan terkait keinginan para CEO dan konglomerat tersebut.

"Jadi nomor satu vaksin bukan tujuannya untuk melindungi diri kita pribadi. Ini program yang sangat sosialis, bukan program yang individualis. Jadi approach itu mesti kita masukkan. Ini disuntikkan untuk membangun herd immunity. Ini untuk melindungi keluarga kita, tetangga kita, seluruh rakyat Indonesia dan seluruh umat di dunia," kata Budi dalam Kompas CEO Forum yang disiarkan secara virtual, Kamis (21/1/2021).

1. Menkes tidak ingin terjadi ketidakadilan gara-gara vaksin mandiri

CEO dan Konglomerat Ingin Vaksin Mandiri, Ini Syarat MenkesIlustrasi Vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Menkes Budi melanjutkan, pemerintah secara tegas ingin mempercepat program vaksinasi. Namun, dia tidak ingin gara-gara vaksin mandiri terjadi ketidakadilan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan tahapan dari vaksinasi mandiri.

"Jangan sampai negara kaya, golongan kaya dapat duluan dibandingkan orang yang tidak mampu. Karena sekali lagi ini sifatnya sosialis, bukan yang sifatnya individualis," tegas dia.

Baca Juga: Komnas KIPI Ungkap 3 Efek Samping Usai Vaksinasi COVID-19 

2. Persilakan konglomerat maupun CEO membantu program vaksinasi

CEO dan Konglomerat Ingin Vaksin Mandiri, Ini Syarat MenkesPetugas kesehatan menyuntikan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (18/12/2020). Simulasi tersebut dilaksanakan agar petugas kesehatan mengetahui proses penyuntikan vaksinasi COVID-19 yang direncanakan pada Maret 2021. (ANTARA FOTO/Jojon)

Mantan Wakil Menteri BUMN itu pun tidak menutup pintu bagi pengusaha, CEO maupun konglomerat yang ingin membantu program vaksinasi pemerintah. Dengan catatan, aspek-aspek maupun mekanisme yang telah disampaikannya dijalankan dengan baik.

"Jadi kalau teman-teman ada yang ingin membantu boleh. Tapi dipahami ketiga hal itu tadi. Saya yakin para CEO ingin dapat akses lebih dahulu dan mampu untuk dapat itu. Tapi tolong pikirkan rakyat indonesia. Karena tidak ada gunanya kalau kita disuntik tapi yang lain tidak," ucap dia.

 

3. Indonesia sudah amankan 600 juta lebih vaksin

CEO dan Konglomerat Ingin Vaksin Mandiri, Ini Syarat MenkesPetugas medis memperlihatkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac sebelum proses penyuntikan menyuntikan ke tenaga kesehatan di RS Siloam TB Simatupang, Jakarta, Kamis (14/1/2021) (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Dalam kesempatan itu, Menkes juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengamankan 600 juta lebih vaksin COVID-19. Ada empat jenis yang telah diamankan, yakni vaksin Sinovac, Astrazeneca, Pfizer dan Novavac.

Adapun saat ini pemerintah telah memulai program vaksinasi. Untuk tahap pertama, sebanyak 1,4 juta tenaga kesehatan disasar untuk vaksinasi.

Baca Juga: Menkes Nilai COVID-19 Melonjak karena Dulu Orang Enggan Pakai Masker

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya