Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hasil Rakernas PAN Sepakati Gabung Koalisi Pemerintahan Jokowi

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN, Selasa (31/8/2021). (dok. PAN)

Jakarta, IDN Times - Partai Amanat Nasional (PAN) memastikan diri bergabung dalam koalisi pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN.

"Rakernas menyetujui PAN berada di posisi partai koalisi pemerintah dalam rangka perjuangan politik untuk membawa kebaikan dan memberi manfaat bagi masyarakat, bangsa, dan negara," kata Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, kepada wartawan, Selasa (31/8/2021).

1. Pengusungan capres/cawapres PAN ditentukan Zulhas

Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Dalam Rakernas ini, PAN juga membahas Pemilu 2024. Viva mengatakan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) akan menentukan siapa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang diusung PAN.

"Rakernas memberikan kewenangan penuh kepada Ketua Umum DPP PAN (Zulhas) memutuskan langkah-langkah strategis dalam penentuan pasangan calon presiden/calon wakil presiden di Pemilu 2024," ucap Viva.

2. PAN targetkan dapat 64 kursi di Pemilu 2024

Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Viva mengatakan PAN memiliki target untuk mendapatkan 64 kursi di Pemilu 2024.

"Target perolehan kursi PAN di Pemilu 2024 adalah 64 kursi DPR RI (11 persen) dari total kursi DPR RI. Sedangkan untuk tingkat DPRD provinsi, kabupaten, kota, minimal harus terisi setiap dapil, minimal 1 kursi/dapil," ujar dia.

"Proses konsolidasi partai sampai tingkat desa harus sudah selesai di tahun 2021 ini dalam rangka menyusun strategi, target, dan program pemenangan pemilu yang membawa manfaat buat masyarakat," Viva menambahkan.

3. Zulhas sebut PAN akan jembatani pemerintahan Jokowi dengan islam

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan atau Zulhas saat berpidato dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PAN, Selasa (31/8/2021). (dok. PAN)

Sebelumnya, Zulkifli Hasan membantah pemerintahan Jokowi jauh dari Islam. Menurutnya, itu hanya pendapat sebagian masyarakat saja.

"Ada kesan saudara, itu ada kesan ini, mohon maaf, tapi tanda petik ya, jadi belum tentu benar bahwa pemerintah, itu pendapat sebagian. Gak semua tentu jauh dengan Islam. Saya mengatakan tidak, ya boleh juga gak setuju, setuju, namanya demokrasi gitu," kata dia saat berpidato dalam Rakernas II PAN, Selasa (31/8/2021).

Dia memberikan bukti Jokowi tidak jauh dari Islam. Buktinya, kata dia, Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai wakil presiden (wapres).

Contoh lain, kata Zulhas, Jokowi menunjuk Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Dua menteri ini dikatakannya merupakan cendikiawan muslim.

Zulhas mengatakan diajaknya PAN menjadi koalisi pemerintahan merupakan suatu kehormatan. Dia menerangkan PAN akan mengambil peran untuk menjadi jembatan antara pemerintah dengan Islam.

"PAN diajak rapat koalisi partai pemerintah. Ini sebuah kehormatan bagi kita. Selama ini pemerintah dikesankan jauh dari Islam, dengan diajaknya PAN membuktikan kan sebenarnya tidak? PAN akan mengisi peran penting ini," ujar dia.

"Harus ada yang mengisi peran ini. Komunikator. Jembatan. Solidarity maker. Pemerintah dan islam tidak boleh berjauhan apalagi dibentur-benturkan," kata Zulhas.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sachril Agustin Berutu
EditorSachril Agustin Berutu
Follow Us