Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ikhtiar Ridwan Kamil: Cari Eril di Sungai Aare 8 KM selama 7 Hari

Momen Lebaran tahun 2022 jadi acara terakhir Gubernur Ridwan Kamil berkumpul dengan Emmeril Khan Mumtadz (kiri) (www.instagram.com/@rkjabarjuara)
Momen Lebaran tahun 2022 jadi acara terakhir Gubernur Ridwan Kamil berkumpul dengan Emmeril Khan Mumtadz (kiri) (www.instagram.com/@rkjabarjuara)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pelan-pelan sudah bersedia membuka diri dan bercerita soal musibah yang menimpa putra sulungnya, Emmeril Khan Mumtadz. Salah satunya selama berada di Swiss, Ridwan Kamil setiap hari berjalan kaki sejauh 8 kilometer dan menyusuri pinggir Sungai Aare, Bern.

Hal itu ia lakukan selama tujuh hari berada di Kota Bern. Video yang diunggah di Insta story sang istri, Atalia Praratya, menjadi bukti pria yang akrab disapa Kang Emil itu berusaha semampunya untuk menemukan Emmeril.

Sayang, memasuki hari ke-12, pencarian belum membuahkan hasil positif. Polisi maritim Swiss belum berhasil menemukan tubuh Emmeril. 

"Sesuai syariatnya, kami berikhtiar dengan cara berjalan kaki 5 kilometer, 8 kilometer, menyusuri sungai itu. Kami berharap bisa segera bertemu (tubuh Emmeril), namun standar hukum di negara itu adalah tujuh hari pencarian intensif. Lalu, setelah itu menjadi pencarian rutin seperti status hari ini," ungkap Kang Emil ketika menyampaikan keterangan di pengajian keluarga seperti dikutip dari video Pemprov Jawa Barat pada Selasa, (7/6/2022). 

Ia menambahkan status hukum itu akan berlaku selama satu tahun. "Setelah statusnya sudah dinyatakan sudah tidak eksis lagi atau bagaimana. Tapi, secara syariat, karena kami sudah ikhlas, maka kami melakukan salat ghaib," kata dia. 

Kang Emil kembali mengakui kehilangan putra sulungnya yang akrab disapa Eril itu bukan hal mudah. Apalagi ia mendengar Eril hilang di saat sedang menunaikan tugas sebagai Gubernur Jabar yang berdinas di Inggris.

Apa hikmah yang diperoleh Kang Emil dan keluarga dari peristiwa wafatnya Eril?

1. Maut tidak mengenal usia, Eril lebih muda berpulang lebih dulu

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan mata sembab memberikan keterangan saat pengajian keluarga pada akhir pekan kemarin. (Dokumentasi Pemprov Jawa Barat)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan mata sembab memberikan keterangan saat pengajian keluarga pada akhir pekan kemarin. (Dokumentasi Pemprov Jawa Barat)

Di dalam pengajian itu, Kang Emil mendapatkan hikmah bahwa siapapun bisa berpulang lebih dulu dan tak mengenal usia. Eril berusia lebih muda dari dirinya tetapi justru ia wafat lebih dulu. 

"Tapi, rahasia kehidupan bukan matematika. Ini adalah contohnya, anak saya datang belakangan (di dunia), tapi berpulangnya terlebih dahulu. Oleh karena itu memang pedih dan sangat sedih jika mendapati orang tua ditinggalkan oleh anak," ujar Kang Emil dengan kondisi mata sembab. 

Ia menambahkan tidak ada satupun sebutan bagi orang tua yang ditinggal oleh anak. Hal itu, kata Kang Emil, menggambarkan kehilangan yang paling berarti. 

"Kalau istri ditinggal suami, itu ada istilahnya disebut janda. Kalau suami ditinggal istri, ada istilahnya disebut duda. Kalau anak ditinggal ayahnya disebut yatim, kalau anak ditinggal ibunya disebut piatu. Tapi, kalau orang tua ditinggal anaknya, tidak ada istilahnya. Tidak ada dalam kamusnya. Menunjukkan betapa level kehilangannya mungkin yang tertinggi," tutur dia. 

Kang Emil mendengar cerita dari sang istri, Atalia bahwa Eril berpulang dalam kondisi bahagia dan tak bersedih. "Dia sedang dalam posisi mencari ilmu. Mungkin itu hadiah dari Allah," katanya lagi. 

2. Kang Emil duga Eril hanyut karena mengalami kram

Emmeril Khan Mumtadz ketika menggendong Arka saat masih bayi. (www.instagram.com/@arkanaidan)
Emmeril Khan Mumtadz ketika menggendong Arka saat masih bayi. (www.instagram.com/@arkanaidan)

Lebih lanjut, Kang Emil mengisahkan kondisi Sungai Aare, di Bern, Swiss. Situasinya berbeda. 

"Kalau di kita sumbernya mata air. Jadi, sudah hangat (suhunya). Kalau di sana, sungainya datang dari pegunungan salju yang mencair. Jadi, meski cuacanya biru dan panas, airnya terasa seperti air kulkas," kata Kang Emil. 

"Jadi, anak kami terduga alami kram saat kejadian," ujarnya lagi. 

Ia mengatakan tinggi badan Eril lebih tinggi dari dirinya dan usianya pun masih sangat muda. Kang Emil tak meragukan kemampuan Eril berenang karena itu memang hobinya. Selain itu, Eril juga memiliki lisensi menyelam. 

"Jadi, menurut logika fisik, seharusnya kondisi dia aman-aman saja. Tapi, kan kita tidak pernah tahu ya. Maka dari itu disebut musibah," tutur dia. 

3. Eril meninggal ketika sedang dalam upaya cari kampus untuk studi S2

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ketika menggendong Arkana Aidan Misbach dan menunjukkan foto Eril. (www.twitter.com/@DawnofMancs)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil ketika menggendong Arkana Aidan Misbach dan menunjukkan foto Eril. (www.twitter.com/@DawnofMancs)

Kang Emil juga menceritakan bahwa Eril meninggal ketika sedang melakukan ikhtiar untuk mencari kampus bagi studi masternya nanti. Beberapa bulan mendatang ia bakal diwisuda dari Institut Teknologi Bandung (ITB) program teknik mesin. 

"Sama seperti ayahnya, ia ingin menggali ilmu seluas-luasnya di negara lain. Jadi, sesuai dengan hadis nabi," kata Kang Emil. 

Ia mengaku terharu atas besarnya atensi terhadap putra sulungnya itu. Kang Emil mengatakan Eril kerap terlibat dalam aksi sosial dan selalu ringan tangan.

Sikap itu juga ditunjukkannya ketika berenang di Sungai Aare. Ia memberikan pelampung ke adiknya, Zara dan mendahulukan ia naik ke pinggir sungai. 

"Bahkan, di akhir, dia tetap memberikan perlindungan dengan melarang ibunya ikut (berenang). Ya, itu lah karakter anak kami. Sampai detik-detik terakhirnya pun jiwa menolongnya tetap menyertai," ujarnya lagi. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us