Imigrasi Klaim Investasi dari Golden Visa Mencapai Rp9 Triliun

- Ada 471 pengguna golden visa dengan nilai investasi Rp9 triliun hingga Desember 2024.
- CEO OpenAI, Samuel Altman, merupakan penerima golden visa pertama setelah diundangkan pada Agustus 2023.
- Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Imigrasi mencapai Rp8,5 miliar, dengan kontribusi terbesar berasal dari layanan visa sebesar Rp4,82 miliar.
Jakarta, IDN Times - Direktorat Imigrasi, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melaporkan, selama 2024 yakni hingga 10 Desember 2024 ada 471 pengguna golden visa. Ini adalah jenis visa dengan masa berlaku izin tinggal selama 10 tahun bagi pemegangnya.
“Bukan 446, sudah 471 (pengguna golden visa) sekarang," kata Direktur Izin Tinggal dan Status Keimigrasian Jaya Saputra di kantornya, Jakarta, Selasa (17/12/2024). Pihaknya mengklaim, hingga Desember 2024 nilai investasi yang masuk dari golden visa mencapai Rp9 triliun.
“Saya bisa pastikan bersama Pak Dirjen dengan arahan dari Pak Dirjen nanti, Rp9 triliun sampai dengan akhir Desember. Pengguna golden visa 471 dengan investasi sebesar Rp9 triliun,” ucap dia.
1. Samuel Altman penerima Golden Visa pertama

Golden visa pertama kali diberikan kepada Chief Executive Officer (CEO) OpenAI Samuel Altman, usai diundangkan akhir Agustus 2023.
Dia adalah CEO dan Co-Founder dari OpenAI yang merupakan perusahaan riset dan penerapan artificial intelligence (AI) di Amerika Serikat.
2. Tahun 2024 PNBP Imigrasi Rp8,5 triliun

Adapun Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Imigrasi secara keseluruhan mencapai Rp8,5 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari layanan visa, yakni Rp4,82 triliun.
Kemudian dari layanan paspor sebesar Rp2,3 triliun, dan layanan keimigrasian lainnya sebesar Rp1,4 triliun. Sementara itu, pada 2023 hingga 31 Desember, PNBP Ditjen Imigrasi mencapai Rp7,6 triliun.
3. Jumlah perlintasan WNI dan WNA 2024

Selain itu, Godam juga mengungkapkan sepanjang 2024, jumlah perlintasan mencapai 46.735.310. Angka ini dari 22.181.808 WNI dan 24.553.502 WNA.
Jumlah tersebut meningkat 12 persen dibandingkan pada 2023 yang hanya 41.666.999 orang. Negara dengan jumlah kedatangan terbanyak adalah Australia, Cina, Malaysia, Singapura, dan India.