Sandiaga: Jangan 'Bully' soal Tempe Setipis Kartu ATM
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bakal Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno mengimbau semua pihak agar ucapannya, yang menyatakakan tempe sekarang setipis kartu ATM lantaran mahal, tak menjadi bahan olokan.
Sandi mengatakan, ia menyampaikan hal itu setelah berbincang dengan warga di Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Yang saya sampaikan itu adalah suara dari rakyat. Itu dari Bu Yuli dan rekannya di Duren Sawit. Itu exactly yang disampaikan mereka," kata Sandi kepada wartawan di Kawasan Glodok, Jakarta, Selasa (11/9).
1. Sandi minta pernyataannya soal tempe setipis kartu ATM jangan jadi bahan olokan
Sandiaga menyebutkan ungkapan tempe setipis ATM terkesan berlebihan. Namun, hal itu merupakan ekspresi masyarakat.
"Apakah ini hiperbolis? Mungkin. Tapi itu yang disampaikan masyarakat, kita gak boleh mem-bully," kata dia.
Baca Juga: Sandiaga Lelang Kaus dari Erick Thohir untuk Korban Gempa Lombok
2. Olokkan dari masyarakat membuktikan jurang sosial
Menurut Sandi, munculnya cemoohan dari masyarakat membuktikan jurang sosial semakin lebar. Masyarakat kelas menengah ke atas, tidak bisa memahami kondisi masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Ini adalah diskoneksi antara pikiran kelas menengah ke atas, dan apa yang dirasakan masyarakat menengah ke bawah," kata dia.
3. Sandiaga: jangan mendramatisasi isu
Sandiaga menyebutkan saat ini kedelai sebagai bahan baku tempe masih impor. Dengan nilai tukar rupiah yang masih lemah, ia meyakini harga tempe akan naik.
"Tempe pasti akan naik harganya. Ini udahlah. Semua udah nulis. Kesejahteraan desa menurun. Dengan kedelai yang diimpor itu dolarnya naik, ya pasti akan naik harga tempe. Jadi jangan overdramatic atau melodramatic terhadap isu. Harga-harga masih akan naik. semua juga sudah mengakui. Jangan saling menjatuhkan. Cari solusinya," pungkas Sandi.
Mari jadikan politik damai dan mencerdaskan rakyat, setuju guys?
Baca Juga: Jokowi Foto Bareng Suju, Begini Komentar Sandiaga