Istana: Makan Bergizi Gratis di Daerah Rata-Rata Rp10 Ribu per Porsi

Bogor, IDN Times - Jubir Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J Vermonte, mengungkapkan Indonesia meluncurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa dengan harga terjangkau, yakni Rp10 ribu per piring.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi bagi anak-anak di sekolah, yang sebelumnya mungkin tidak mendapat akses makanan yang cukup. Hasbi menyebut Indonesia mengikuti jejak negara-negara lain seperti India dan Brasil dalam menjalankan program serupa.
"Ini adalah pertama kalinya Indonesia melakukan program akan bergizi gratis, negara lain sudah banyak yang melakukan, India Brasil dan lain-lain. Jadi ini sebetulnya adalah sesuatu yang harus dilakukan," kata Philips saat meninjau program Makan Bergizi Gratis hari pertama di dapur SPPG di Sekolah Sekolah Bosowa Bina Insan Bogor, Senin (6/1/1025).
"Jadi justru tujuannya adalah memenuhi standar gizi yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional, rata-rata yang sudah diumumkan itu Rp10 ribu. Karena tiap daerah Rp10 ribu, setiap daerah kan bisa berbeda-beda ya, ada tempat Rp10 ribu itu memenuhi kebutuhan gizi yang ditetapkan oleh BGN (Badan Gizi Nasional)," sambungnya.
1. Meningkatkan kesehatan dan prestasi siswa

Philips menjelaskan selain meningkatkan kesehatan fisik siswa, program Makan Bergizi Gratis diharapkan dapat berdampak positif pada prestasi belajar mereka. Dengan menyediakan program ini di sekolah, siswa akan memiliki energi untuk lebih fokus dan bersemangat dalam mengikuti kegiatan belajar.
Program ini, kata Philips, juga diharapkan dapat menurunkan tingkat ketidakhadiran siswa, karena mereka kini tidak perlu khawatir tentang keberadaan makanan di sekolah.
"Teman-teman di Kementerian Pendidikan, misalnya, sudah sering menemukan juga bisa riset tingkat kehadiran siswa di sekolah itu perlu diperbaiki. Kan jadi mungkin ada anak-anak yang kurang beruntung, dia harus bekerja untuk memenuhi makan keluarga, membantu orang tua dan lain-lain sekarang mereka bisa makan di sekolah," ungkapnya.
2. Membangun solidaritas antar siswa

Philips menuturkan, salah satu tujuan penting program Makan Bergizi Gratis adalah membangun solidaritas antarsiswa, terlepas dari latar belakang ekonomi mereka.
Dengan makan bersama di sekolah, Philips mengungkapkan, anak-anak dari keluarga kurang mampu bisa merasakan kebersamaan dan kedekatan dengan teman-teman mereka, tanpa merasa terpisah berdasarkan status ekonomi.
Solidaritas ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif, dalam pembentukan karakter generasi mendatang.
"Harapan dari salah satu tujuan program ini adalah berbentuk solidaritas, juga di antara generasi ini mungkin efeknya baru kita lihat lima tahun ke depan 10 tahun ke depan, tetapi itu adalah hal yang perlu dilakukan," kata Philips.
3. Dampak positif untuk ekonomi lokal dan penciptaan lapangan kerja

Menurut Philips, porogram Makan Bergizi Gratis tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Dengan melibatkan dapur dan vendor lokal, program ini membuka peluang bagi usaha mikro dan kecil berkembang.
Selain itu, kata dia, pelaksanaan program ini juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, dengan rekrutmen khusus untuk satuan pelayanan gizi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Philips mengatakan, meskipun ini adalah langkah awal, harapannya program ini akan semakin besar dan memberikan dampak positif yang luas.
"Efek dari kegiatan semacam ini, tadi disampaikan mungkin ekonomi lokal akan bertumbuh. Kemudian kerja sama antar unit-unit pemerintahan di daerah sekolah swasta dan juga masyarakat," ujarnya.