Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jadi Ketum Demokrat Versi KLB, Moeldoko: Jangan Bawa-bawa Presiden!

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta semua pihak tak membawa-bawa nama Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam masalah Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Moeldoko mengatakan, keputusannya ini adalah urusan dia pribadi.

"Jangan bawa-bawa presiden dalam persoalan ini. Terhadap persoalan yang saya yakini benar dan itu atas otoritas pribadi yang saya miliki, maka saya tidak mau membebani presiden," ujar Moeldoko dalam keterangannya yang diunggah di Instagramnya, @dr_moeldoko, Minggu (28/3/2021).

1. Moeldoko mengaku khilaf tak beri tahu istri dan keluarga soal keputusannya

Moledoko bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kraton Jogjakarta, Jumat (2/10/2020) (IDN Times/Tunggul Damarjati)
Moledoko bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kraton Jogjakarta, Jumat (2/10/2020) (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Tak hanya itu, mantan Panglima TNI era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga mengaku salah karena tak memberitahu keputusan politiknya itu pada istri dan keluarganya. Namun, ia pun mengaku sudah terbiasa dengan pengambilan keputusan yang berisiko tersebut.

"Saya juga terbiasa mengambil risiko seperti ini apalagi demi kepentingan bangsa dan negara," kata Moeldoko.

2. Moeldoko sebut arah demokrasi Partai Demokrat telah bergeser

default-image.png
Default Image IDN

Mengenai keterpilihannya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB, Moeldoko mengungkapkan alasannya. Ia mengaku mau menerima tawaran tersebut karena menurutnya arah demokrasi di Partai Demokrat sudah berubah.

"Saya ini orang yang didaulat untuk memimpin Demokrat. Dan kekisruhan sudah terjadi, arah demokrasi sudah bergeser di dalam tubuh Demokrat," tutur Moeldoko.

3. Moeldoko sebut ada tarikan ideologis di tubuh Partai Demokrat jelang Pilpres 2024

default-image.png
Default Image IDN

Moeldoko menilai adanya pertarungan ideologis yang kuat dalam perpolitikan nasional menjelang Pilpres 2024. Dia menambahkan, hal itu justru menjadi ancaman bagi cita-cita Indonesia ke depan. Salah satu pertarungan ideologis itu, kata Moeldoko, ada di dalam tubuh Partai Demokrat saat ini.

"Ada kecenderungan tarikan ideologis juga terlihat di tubuh Demokrat. Jadi ini bukan sekadar menyelamatkan Demokrat tetapi juga menyelamatkan bangsa dan negara," ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us