Jelang Lebaran, 64.811 Pekerja Migran Indonesia Kembali ke Tanah Air

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengatakan sebanyak 64.811 Pekerja Migran Indonesia (PMI) telah kembali ke Tanah Air dalam periode Januari-April 2022.
Hal ini dikatakan Benny dalam konferensi pers virtual terkait kepulangan PMI menjelang Idul Fitri di Jakarta, Selasa (26/4/2022).
“Terhitung 1 Januari hingga 12 April 2022 sebanyak 64.811 PMI telah kembali ke Indonesia dalam keadaan selamat di masa pandemi COVID-19,” kata Benny Rhamdani.
1.Kepulangan terbagi dalam beberapa klaster

Benny Rhamdani mengungkapkan, kepulangan terbagi dalam beberapa klaster yaitu Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari skema 'Private to Private' (P to P) atau skema kerja sama swasta yang kembali sebesar 59.917 orang.
Sedangkan pekerja dengan skema kerja ‘Government to Government’ (G to G) atau kerja sama antar pemerintah yang kembali sebanyak 2.485 orang. Skema perseorangan 1.902 orang dan pekerja dengan skema untuk kepentingan perusahaan sendiri (UKPS) sebesar 147 orang.
2.Antisipasi kepulangan 12.134 PMI yang kontrak kerjanya berakhir Mei 2022

BP2MI juga mengantisipasi 12.134 pekerja Indonesia yang akan pulang pada berakhirnya kontrak kerja Mei 2022 dari 24 negara. Menurutnya, pekerja yang akan kembali ke Tanah Air pada periode tersebut berasal dari Taiwan sebanyak 6.023 orang, 3.760 dari Hongkong, 1.741 dari Korea Selatan, dan 610 orang yang kembali dari 21 negara lainnya.
“BP2MI sudah melaksanakan rapat dengan seluruh UPT, khususnya UPT yang menjadi kantong kepulangan pekerja migran Indonesia balik lewat udara, laut maupun lintas batas. Semua sudah menyatakan siap dengan seluruh petugas yang ditugaskan di lapangan,” jelas Benny.
3.Jumlah warga Ngawi ajukan izin TKI turun

Dinas Perindustrian Perdagangan dan Tenaga Kerja (DPPTK) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, mencatat jumlah warga yang mengajukan izin untuk bekerja ke luar negeri menjadi pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia menurun drastis selama 2021 hingga awal 2022.
Penurunan jumlah ini disebabkan sejumlah faktor mulai dari COVID-19 hingga berdirinya sejumlah pabrik di Ngawi dalam 3 tahun terakhir.
“Untuk tenaga kerja Kabupaten Ngawi yang sudah mendaftar dan berangkat ke luar negeri pada tahun 2021 sekitar 295 orang. Untuk tahun 2022 sampai pertengahan bulan April sekitar 85 orang,” ujar Kepala DPPTK Supriyadi, Selasa (26/4/2022).