Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jokowi: Evaluasi Semua Plus dan Minus Pelaksanaan PSBB di Daerah

Petugas gabungan dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan memberi pengarahan khusunya pengendara yang tidak memakai masker di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/20120). Mulai hari ini (Jum'at) Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kendaraan umum dan pribadi. (IDN Times/Herka Yanis)
Petugas gabungan dari Kepolisian dan Dinas Perhubungan memberi pengarahan khusunya pengendara yang tidak memakai masker di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Jumat (10/4/20120). Mulai hari ini (Jum'at) Provinsi DKI Jakarta menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kendaraan umum dan pribadi. (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menggelar rapat terbatas bersama menteri kabinet dan tim Gugus Tugas COVID-19, guna membahas penanganan virus corona atau COVID-19 di Indonesia. Dalam arahannya, Jokowi meminta adanya evaluasi soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang sudah diterapkan di beberapa wilayah.

"Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan COVID ini, terutama evaluasi mengenai PSBB. Secara lebih detail kekurangannya apa, plus minus-nya apa, sehingga bisa kita perbaiki," kata Jokowi yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (20/4).

1. Pengujian sampel masif dan isolasi ketat harus dilakukan

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)
(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selain mengenai PSBB, Jokowi juga meminta seluruh provinsi, kabupaten/kota, untuk melakukan pengujian sampel secara masif. Bukan hanya itu, isolasi ketat juga harus dilakukan.

"Diikuti dengan pelacakan yang progresif dan mengisolasi yang terpapar dengan ketat. Tiga hal ini yang harusnya sering terus menerus ditekankan pada seluruh daerah," ujar Jokowi.

2. Teknologi telemedicine lebih ditingkatkan

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)
(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Selanjutnya, Jokowi juga menginginkan agar konsultasi medis dengan menggunakan teknologi lebih ditingkatkan lagi. Menurutnya, itu penting untuk mengurangi penularan terhadap tenaga medis.

"Saya kira harus lebih diperbesar, dikembangkan lagi yaitu telemedicine. Agar ini terus ditingkatkan jumlahnya, sehingga kontak antara pasien dengan dokter bisa dikurangi," jelasnya.

3. Manajemen di RS harus diperbaiki

(Dok. Biro Pers Kepresidenan)
(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Mengenai perbaikan sistem rujukan dan manajemen penanganan di rumah sakit, Jokowi juga meminta untuk terus diperbaiki. Ia menambahkan, manajemen tentang pasien yang ringan dan berat juga harus diatur.

"Ini untuk mengatasi over-kapasitas dari RS rujukan yang kita miliki. Ini betul-betul manajemennya harus diatur betul mana yang sedang, mana yang ringan, dan mana yang berat, yang memerlukan penanganan yang lebih intensif di RS," ia menuturkan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Teatrika Handiko Putri
EditorTeatrika Handiko Putri
Follow Us