Jokowi Perintahkan Mensos Risma Tinjau Langsung Lokasi Gempa di Mamuju

Jakarta, IDN Times - Gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari. Gempa tersebut juga berdampak ke Kabupaten Mamuju.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi lokasi gempa.
"Mendengar kabar terjadinya gempa di Mamuju Sulbar, Presiden memerintahkan Doni Monardo dan Mensos Risma berangkat ke Mamuju dan segera mengubah rencana, berangkat ke Mamuju Sulawesi Barat," ujar Tenaga Ahli BNPB, Egy Massadiah, dalam keterangan tertulis, Jumat (15/1/2021).
Kepala BNPB Doni Monardo juga langsung menginstruksikan helikopter BNPB untuk menuju lokasi bencana. Secara total ada empat helikopter dikerahkan BNPB ke lokasi.
1. Empat orang yang meninggal dunia akibat gempa Majene

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan ada empat warga yang meninggal dunia akibat kejadian bencana gempa bumi di Majene. Selain itu, enam ratus orang lainnya mengalami luka-luka.
"Per 15 Januari 2021, pukul 08.00 WIB, mencatat sekitar 637 warga mengalami luka-luka dan 3.000 lainnya mengungsi di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat," ujarnya.
2. Gempa berdampak pada Kabupaten Majene hingga Kabupaten Mamuju

Raditya juga menjelaskan kerusakan bangunan di Majene mencakup 62 unit rumah rusak, 1 unit puskesmas rusak berat, 1 kantor danramil Maluda rusak berat, jaringan listrik padam, komunikasi selular tidak stabil dan longsor 3 titik sepanjang jalan poros Majene-Mamuju.
Sedangkan, pada Kabupaten Mamuju, BPBD setempat menginformasikan kerusakan berat (RB) antara lain Hotel Maleo, kantor Gubernur Sulawesi Barat dan sebuah mini market.
"Jaringan listrik dan komunikasi selular juga terganggu di wilayah Mamuju. Kerusakan rumah warga masih dalam pendataan," katanya.
3. Kebutuhan mendesak di lokasi bencana saat ini

Raditya mengatakan, upaya penanganan darurat di lapangan dilakukan oleh berbagai pihak. Misalnya seperti BPBD, BNPP/Basarnas, TNI, Polri, sukarelawan dan mitra terkait lainnya.
"Kebutuhan mendesak saat ini yaitu sembako, selimut dan tikar, tenda pengungsi, pelayanan medis, terpal, alat berat/eksavator, alat komunikasi, makanan siap saji dan masker," katanya.