Kapolri: 110,6 Juta Orang Diprediksi Mudik Saat Nataru 2024

- Kapolri memimpin rapat kesiapan operasi Lilin 2024 untuk pengamanan Natal dan Tahun Baru.
- Peningkatan pemudik sebesar 2,83 persen diperkirakan mencapai 110,6 juta orang.
- Panglima TNI mengerahkan 80 ribu personel dan transportasi darat serta udara untuk mendukung pengamanan.
Jakarta, IDN Times - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat koordinasi lintas sektoral kesiapan operasi Lilin 2024, dalam rangka pengamanan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 di STIK Lemdiklat, Polri, Jakarta Selatan, Senin (16/12/2024).
Kapolri menjelaskan, pada libur Nataru 2024 ini bakal terjadi peningkatan pemudik dari tahun sebelumnya sebesar 2,83 persen.
“Artinya kurang lebih 110,6 juta orang. Angka ini tentunya di lapangan bisa meningkat realisasinya karena memang dibandingkan tahun sebelumnya juga terjadi peningkatan kurang lebih sekitar 3 sampai atau kurang lebih 17 persen,” kata Kapolri.
1. Sebanyak 2.794 posko didirikan dalam pengamanan Nataru 2024

Sigit menjelaskan, puncak arus mudik akan terjadi pada 21 Desember 2024 dan puncak arus mudik kedua 28 Desember 2024. Pengamanan dilakukan untuk mudik, ibadah Natal dan malam pergantian tahun.
“Kita sudah menyiapkan 2.794 posko terdiri dari 1.852 Pospam, 735 pos pelayanan, dan 207 pos terpadu untuk mengamankan 61.452 objek pengamanan, di antaranya gereja, pusat perbelanjaan, terminal, stasiun, pelabuhan, bandara, obyek wisata, maupun obyek perayaan tahun baru,” kata Sigit.
2. TNI kerahkan 80 ribu personel

Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan pihaknya mengerahkan 80 ribu personel yang diperbantukan kepada Polri. Mereka terdiri dari personel tiga matra TNI.
“Selain personel, TNI juga menyiapkan transportasi darat seperti truk, udara kita siapkan Boeing 737 hercules, dan juga helikopter,” ujarnya.
3. Masyarakat diimbau untuk memperhatikan cuaca

Dalam kesempatan itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengimbau masyarakat untuk memperhatikan cuaca sebelum merencanakan perjalanan. Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan kemacetan.
“Kami akan selalu menginformasikan kepada masyarakat melalui informasi-informasi media sehingga masyarakat dapat menerima informasi lebih awal sehingga masyarakat dapat merencanakan perjalanan dengan baik,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi.