Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus COVID-19 Melonjak, Luhut Salahkan Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Luhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan peningkatan kasus harian COVID-19 di Indonesia disebabkan pelaku perjalanan luar negeri.

Maka itu, lanjut Luhut, Presiden Joko “Jokowi” Widodo meminta masyarakat untuk tidak bepergian ke luar negeri dalam beberapa minggu ke depan, untuk mencegah virus corona, utamanya varian Omicron yang kini meningkat drastis.

“Kasus konfirmasi PPLN (pelaku perjalanan luar negeri) inilah yang mendominasi proporsi kasus harian di Indonesia hingga menyebabkan kasus aktif, dan perawatan pasien di Jawa-Bali yang lagi-lagi disebabkan oleh PPL,” ujar Luhut yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (10/1/2022).

1. Luhut sampaikan dari 393 kasus di Jakarta, sebanyak 300 kasus dari pelaku perjalanan luar negeri

Luhut Binsar Pandjaitan. (maritim.go.id)

Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini memaparkan, dari 393 kasus di Jakarta, sebanyak 300 kasus di antaranya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri.

“Jadi sekali lagi kami mohon, teman-teman sekalian untuk menahan diri dulu ke luar negeri, kecuali sangat-sangat penting,” ucap Luhut.

2. Luhut sebut pelaku perjalanan luar negeri bawa banyak masalah soal Omicron

ilustrasi virus corona (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, Luhut mengklaim, sejak awal perhatian pemerintah memang tertuju pada pelaku perjalanan luar negeri. Dia menyebut para pelaku perjalanan luar negeri membawa banyak masalah mengenai Omicron.

“Langkah pengetatan pintu masuk akan terus dipertahankan untuk mencegah masuknya varian Omicron yang akan menyebar luas di masyarakat,” tutur dia.

3. Luhut sebut kasus kematian di Jakarta hanya satu di Januari ini

ilustrasi spora antraks (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati kasus COVID-19 terus meningkat, Luhut mengatakan, jumlah kasus kematian di Jawa-Bali tetap terjaga baik. Dia menyampaikan hanya satu kematian selama Januari di Jakarta.

“Selain itu, kasus konfirmasi di provinsi lainnya relatif terjaga degan baik. Meskipun terdapat kenaikan sedikit di Bali, Banten, dan DIY. Hal ini juga kami memberikan apresiasi kepada daerah yang telah meningkatkan jumlah tracing dan testing dalam seminggu terakhir, utamanya wilayah aglomerasi Jawa-Bali,” kata Luhut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us