Kasus Cuci Uang SYL, Bos Maktour Travel Fuad Hasan Mangkir dari KPK

- Pemilik Maktour Travel mangkir usai dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkiat kasus dugaan pencucian uang eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
- KPK memeriksa tiga saksi terkait dugaan aliran uang dari SYL yang digunakan untuk perjalanan ke luar negeri seolah-olah dalam rangka dinas.
- KPK menyita mobil Mercedes Benz milik SYL yang diduga disembunyikan di kawasan Jakarta Selatan.
Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil pemilik Maktour Travel, Fuad Hasan Masyhur, dalam kasus pencucian uang mantan Menteri Syahrul Yasin Limpo. Namun, ia mangkir.
"Saksi tidak hadir dan tanpa memberikan konfirmasi pada tim penyidik," ujar juru bicara KPK Ali Fikri, Rabu (15/5/2024).
1. KPK usut perjalanan Syahrul Yasin Limpo ke luar negeri

Meski begitu, KPK tetap memeriksa tiga saksi lainnya. Mereka adalah Harly Lafian (Pemilik Suita Travel), Michele Kezia Sultan Jaya (Pemilik Suita Travel), dan Nur (Pegawai Accounting Suita Travel).
"Para saksi hadir dan dikonfirmasi antara lain kaitan dugaan aliran uang dari Tersangka SYL yang digunakan untuk perjalanan keluar negeri seolah-olah dalam rangka dinas," ujar Ali Fikri.
2. KPK sita sejumlah aset Syahrul Yasin Limpo

Selain memeriksa saksi-saksi, KPK juga memburu aset-aset Syahrul Yasin Limpo. Penyitaan itu merupakan upaya KPK melakukan pemulihan aset dalam perkara korupsi.
Terbaru, KPK menyita mobil Mercedes Benz milik Syahrul Yasin Limpo. Mobil itu diduga sengaja disembunyikan Syahrul di kawasan Jakarta Selatan.
3. Syahrul Yasin Limpo didakwa korupsi Rp44,5 M

Sementara penyidikan pencucian uang berlangsung, Syahrul Yasin Limpo telah didakwa korupsi dan memeras anak buahnya senilai Rp44,5 miliar. Ia didakwa melakukan hal tersebut bersama eks Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat Mesin Pertanian Muhammad Hatta.
Dalam dakwaan, uang itu diduga digunakan Syahrul Yasin Limpo untuk berbagai keperluan. Ada uang yang diduga mengalir untuk keperluan istri, dirinya sendiri, keluarga, sewa pesawat, kurban, hingga ke Partai NasDem.