Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Positif COVID-19 Terbanyak dari Tanjung Priok, Ini Penjelasannya

Ilustrasi ambulans (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Ilustrasi ambulans (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara tercatat menjadi wilayah dengan kasus positif virus corona atau COVID-19 tertinggi di Provinsi DKI Jakarta. Hingga Minggu (17/5), terdapat 138 kasus positif yang berasal dari kelurahan itu.

Camat Tanjung Priok, Syamsul Huda, pun angkat bicara soal data kasus positif di salah satu kelurahan yang ada di wilayahnya.

1. Tingginya kasus positif disebabkan oleh kehadiran jemaah tablig akbar

Ilustrasi suasana Tabligh Akbar (IDN Times/Gideon Aritonang)
Ilustrasi suasana Tabligh Akbar (IDN Times/Gideon Aritonang)

Syamsul mengatakan, tingginya kasus positif virus corona disebabkan oleh warga negara asing jemaah tablig akbar yang ditampung di Masjid Al Muttaqien di Jalan RS Paru-paru RT24/RW01, Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Dia menegaskan, tingginya kasus positif di wilayah tersebut bukan disebabkan oleh warganya.

"Misalkan ada yang dari Cianjur. Dari Cianjur itu dia langsung berangkat ke bandara, karena di bandara itu positif akhirnya dari bandara ditaruh di Wisma Atlet. Nah, karena di Wisma Atlet ditanya datanya kan, dia itu ikut di Yayasan Al-Muttaqin yang berada di RW 1 Sunter Agung," jelasnya kepada IDN Times, Senin (18/5).

2. Banyak pasien positif yang sebenarnya bukan warga Kecamatan Tanjung Priok

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Syamsul menduga, Kelurahan Sunter Agung kembali mencatatkan banyak kasus positif virus corona karena banyak peserta tablig akbar di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan yang berasal dari luar daerah tercatat berasal dari wilayahnya karena harus ditampung di Masjid Al-Muttaqin.

Selain Masjid Al-Muttaqin, kasus serupa juga terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok. Sesuai protokol kesehatan, Anak Buah Kapal (ABK) yang bersandar di sana harus melalui tes kesehatan oleh Rumah Sakit Pelabuhan. Syamsul menjelaskan, apabila ABK dinyatakan positif maka mereka tercatat berasal dari Kecamatan Tanjung Priok walau bukan warga daerahnya.

"Kalau semua kapal nyandar langsung dites positif, dimasukkan ke Priok, lama-lama (pasien positif yang tercatat dari Kecamatan Tanjung Priok) seribu lebih. Maksud saya kalau datanya tidak ada di kita, bukan warga kita, yah jangan masukin," jelasnya.

3. Ada 23 klaster penyebaran COVID-19 di Jakarta

Klaster penyebaran COVID-19 di Jakarta (Dok. Pemprov DKI Jakarta)
Klaster penyebaran COVID-19 di Jakarta (Dok. Pemprov DKI Jakarta)

Pemprov DKI Jakarta memang mencatat Masjid Al-Muttaqin sebagai salah satu klaster penyebaran COVID-19. Selain itu, Pemprov juga mencatat ada 22 klaster penyebaran COVID-19 di ibu kota. Berikut daftarnya:

1. Masjid Jami, Jakarta Barat
2. Masjid Al-Muttaqien, Jakarta Utara
3. DUSW-1
4. EH-2
5. GPIB Bogor
6. LO-1
7. Fairmont Hotel
8. Diklat RSPAD
9. Import Cased
10. EH-1
11. RMH-1
12. DS-3
12. NK-1
13. JD-1
14. A-5
15. UE-1
16. HKBP Petojo
17. YN-2
18. N-2
19. MAA-1
20. BKS
21. Seminari Bethel
22. Hotel Mercure PIK
23. Sekolah Pendeta seminari

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us