Kematian Puluhan Ternak di Tulungagung karena Anthrax

Tulungagung, IDN Times - Penyebab kematian puluhan ternak di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung yang terjadi bulan Mei lalu akhirnya terungkap. Dari hasil uji sampel yang dikirimkan ke laboratorium, diketahui penyebab kematian ternak ini dikarenakan bakteri Anthrax.
Pemerintah sendiri memberlakukan pengetatan hewan ternak di wilayah tersebut. Mereka juga mendirikan posko pemeriksaan. Total terdapat 26 ekor sapi dan 3 ekor kambing yang mati dengan ciri-ciri yang sama.
1. Ambil sampel sapi sehat dan mati.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo menerangkan, setelah menerima laporan terkait kejadian kematian hewan ternak ini, mereka lalu melaporkan ke Pemprov dan Kementerian Pertanian. Selain itu, petugas juga mengambil sampel dari hewan ternak yang mati dan yang masih sehat.
Terdapat 44 hewan ternak sapi sehat yang diambil sampelnya. Sampel ini lalu dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian ternak tersebut.
"Hasilnya yang ternak mati karena terkena bakteri Antrhax sedangkan yang sehat kondisinya masih bagus," ujarnya, Jumat (04/6/2021).
2. Kuburan diberi formalin

Petugas yang berjaga di posko berasal dari Kementerian Pertanian dan Balai Besar Veteriner Jogjakarta. Untuk mengantisipasi penyebaran bakteri ini, sapi yang sehat dilakukan proteksi berupa penyemprotan kandang menggunakan disinfektan. Selain itu kuburan sapi yang mati juga diberi formalin.
"Sejauh ini belum ada laporan warga tertular bakteri anthrax, kita terus lakukan upaya pencegahan," jelasnya.
3. Ternak dikarantina, tidak boleh keluar desa

Pihaknya meminta pada warga yang memiliki ternak untuk mengawasi ternaknya. Jika menemukan gejala sakit pada ternaknya, diminta untuk melaporkan ke posko yang didirikan.
Meski demikian, pihaknya tak akan menutup pasar hewan lantaran sudah melakukan isolasi pada ternak yang sakit. "Untuk ke pasar hewan tidak ditutup, kita cukup lakukan pencegahan dengan mengkarantina sapi dari desa tersebut," pungkasnya.