Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kemenag Percepat Proses Haji 2024, Laporan Keuangan Selesai Sebulan

Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas di Bandara Jeddah (MCH Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas di Bandara Jeddah (MCH Kemenag)

Jeddah, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas mengatakan, proses pemberangkatan jemaah haji tahun depan akan berjalan lebih cepat dibandingkan tahun 2023 dan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi sudah memberikan kuota tahun 2024 sebanyak 221.000 jemaah.

Dengan adanya kepastian kuota ini, maka tahun depan proses pemvisaan jemaah haji selesai 2 bulan sebelum closing date. Jauh berbeda dibanding tahun 2023, di mana 2 hari sebelum closing date, masih melakukan pemvisaan.

"Pemerintah Arab Saudi sudah menutup proses pemvisaan itu di bulan Maret. Artinya, 2 bulan sebelum puncak haji sudah dalam pemvisaan," ujar Menag yang akrab disapa Gus Men, sesaat sebelum terbang kembali ke Tanah Air di Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah, Kamis (6/7/2023) sore Waktu Arab Saudi.

1. Kemenag telah lakukan persiapan percepatan proses haji 2024

Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas (MCH Kemenag)
Menteri Agama Yaqut Cholil Qaumas (MCH Kemenag)

Gus Men mengatakan, telah melakukan persiapan percepatan proses haji untuk 2024.

"Kita sudah diskusikan hal ini, terkait dengan hambatan risiko dan peluang yang mungkin kita bisa dapatkan dengan percepatan ini," ujar Gus Men.

Salah satu hambatan yang kemungkinan terjadi, ujarnya, yakni dari segi penanggalan kalender.

"Ada perbedaan mendasar hitungan kalender. Kalau di Saudi ini menggunakan kalender hijriah sementara kita masehi. Nah di siklus keuangannya berbeda. Nah ini yang menurut saya menjadi tantangan serius, bagaimana siklus keuangan yang kita punya harus menyesuaikan kalender hijriah yang digunakan di sini (Arab Saudi)," paparnya.

 

 

 

2. Ada perbedaan kalender, Menag minta laporan keuangan haji selesai dalam 1 bulan

Jemaah haji kloter pertama dari embarkasi Jakarta Pondok Gede bersiap kembali ke Tanah Air (IDN Times/Sunariyah)
Jemaah haji kloter pertama dari embarkasi Jakarta Pondok Gede bersiap kembali ke Tanah Air (IDN Times/Sunariyah)

Dengan adanya perbedaan penanggalan kalender, kata Menag, maka pembahasan pelaksanaan ibadah haji 2024 harus dimulai sedini mungkin.

"Kita sudah minta kalau biasanya laporan keuangan itu 60 hari pasca-haji, saya minta maksimal 1 bulan harus sudah selesai, jadi tidak usah tunggu 2 bulan. Satu bulan selesai laporan keuangan, kita laporkan ke DPR agar bisa mulai membahas haji tahun depan," kata Menag.

"Ini upaya-upaya yang kita lakukan agar perbedaan antara tahun hijriah dan masehi ini bisa kita atasi," lanjutnya.

3. Berharap ada kuota tambahan lagi untuk perpendek antrean haji

Jemaah Lansia yang menjalani haji pada tahun 2023. (IDN Times/Sunariyah)
Jemaah Lansia yang menjalani haji pada tahun 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Saat ditanya kemungkinan ada kuota tambahan tahun depan, Menag menjawab, "mudah-mudahan. Kita selalu ingin ada kuota tambahan untuk memperpendek antrean haji. Saya sudah sampaikan itu, tapi kata Pak Menteri (Arab Saudi) waktu itu, ya kita lihat dulu proses penuhnya kuota ini."

Soal prioritas jemaah lansia tahun depan  Menag mengatakan, akan melakukan evaluasi dulu.

"Nanti kita lihat, kita evaluasi dulu," ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us