Kemensos: Ada 100 Titik Prioritas Sekolah Rakyat, Target Buka Juli

- Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengungkapkan persiapan pembukaan Sekolah Rakyat ditargetkan mulai Juli 2025.
- Program ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin, dengan target awal membuka 100 titik Sekolah Rakyat di berbagai daerah.
- Pembangunan Sekolah Rakyat dilakukan secara bertahap, dengan proses renovasi terhadap 65 gedung yang akan digunakan sebagai lokasi sementara sedang berlangsung.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono mengungkapkan persiapan pembukaan Sekolah Rakyat sedang berlangsung dan ditargetkan mulai tahun ajaran baru Juli 2025.
Target awal program ini adalah membuka 100 titik Sekolah Rakyat di berbagai daerah, yang menyesuaikan kebutuhan tiap wilayah. Agus merinci, satu sekolah idealnya mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA dengan kapasitas sekitar 1.000 siswa per titik.
“Kalau Pemda bisa wujudkan satu sekolah rakyat per kabupaten atau kota, kita bisa punya 500 sekolah dengan kapasitas 500 ribu siswa dari keluarga miskin. Itu akan menjadi lompatan besar dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas,” kata Agus saat ditemui usai diskusi "Double Check" di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (24/5/2025).
1. Semua sedang berproses mulai revitalisasi hingga seleksi

Program ini ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem sebagai upaya memutus rantai kemiskinan antar generasi. Dia mengungkap semua sedang berproses, mulai dari revitalisasi sarana-prasarana, seleksi calon kepala sekolah dan guru, hingga verifikasi calon siswa di lapangan
2. Presiden berharap 100 titik sekolah rakyat tahun ini bisa berjalan

Meski waktu persiapan hanya sekitar satu setengah bulan, dia mengaku optimistis target pada Juli 2025 bisa tercapai dengan kerja kolaboratif lintas kementerian, termasuk Kemendikbud dan Kemenag.
"Yang jelas kita berharap perintah presiden untuk 100 titik sekolah rakyat itu di tahun ini bisa berjalan," tambahnya.
Pendidikan gratis dan berkualitas akan diberikan kepada anak dari kategori desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), dengan seleksi siswa melalui verifikasi ekonomi dan tes akademik secara bertahap.
3. Pemerintah tengah merenovasi 65 gedung yang akan digunakan

Sementara, sebelumnya Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menjelaskan, pembangunan Sekolah Rakyat akan dilakukan secara bertahap. Saat ini, proses renovasi terhadap 65 gedung yang akan digunakan sebagai lokasi sementara sedang berlangsung.
"Sifatnya sementara. Hanya satu tahun, untuk kemudian tahun depan akan berpindah ke bangunan prototipe yang lebih permanen," katanya.
Gedung sekolah rakyat diproyeksikan ke depan akan menampung lebih dari seribu siswa untuk tiga jenjang sekaligus, yaitu SD, SMP, dan SMA. Presiden menargetkan agar setiap kabupaten/kota memiliki setidaknya satu sekolah rakyat, termasuk milik pemerintah provinsi.
Saifullah Yusuf menyebutkan bahwa hingga hari ini terdapat tambahan 35 lokasi yang sudah diajukan, sehingga total terdapat 100 titik rintisan yang akan dimulai.
“Insya Allah, hari ini akan dimulai pembelajaran rintisan sekolah rakyat di 100 titik, 50 persen lebih berada di Pulau Jawa. Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat,” katanya.