Kemensos Berikan Bansos, Masyarakat Curhat Kondisi Ekonomi yang Lesu

Jakarta, IDN Times – Warga RW 10 Kelurahan Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur menerima bantuan sosial (bansos) paket sembako dari pemerintah pada Selasa (28/4).
Sebanyak 567 paket sembako disalurkan Kementerian Sosial lewat PT Pos Indonesia. Bansos tersebut terima oleh Ketua RW Kelurahan Lubang Buaya dan selanjutnya akan diteruskan kepada masyarakat yang suda data dan tersebar di Sembilan RT.
Ketua RW yakni Munip, menjelaskan bahwa kebutuhan warganya semakin menipis sejak merebaknya wabah COVID-19.
"Alhamdulillah, sampai saat ini untuk keamanan situasi bisa terkendali, namun untuk masalah hal-hal yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari sangat kurang sekali, tapi alhamdulillah hari ini kita menerima bantuan dari Bapak Presiden," katanya melalui keterangan tertulis dari Humas Ditjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial RI.
1. Bantuan diberikan langsung kepada warga agar tidak berkerumun

Pembagian bansos dari Kemensos ini juga berlangsung dengan menerapkan physical dan social distancing. Warga diminta untuk tidak memadati lokasi pembagian bantuan. Maka dari itu, pihak masing-masing RT yang akan bergerak menyalurkan bantuan ke rumah warga secara langsung.
“Jadi, prosesnya tidak ada warga mengambil, kitalah yang mendatangi warga dengan tetap menjaga imbauan dari pemerintah yang berhubungan dengan keamanan COVID-19,” kata Munip.
Munip berharap agar penyebaran virus corona tidak terjadi lagi. Hal ini berdasar pada kondisi warganya yang 50 persen bekerja sebagai pekerja harian dan sangat terdampak dengan kondisi ini.
"Semoga virus ini cepat berlalu dan cepat pula ekonomi masyarakat kembali bergerak", katanya.
2. Seorang warga harus bekerja serabutan untuk nafkahi keluarga

Seorang warga RT 06 RW 01 Saan (45), mengatakan bahwa dia mengeluhkan krisis yang terjadi pada dia dan warga lainnya. Apalagi, dia berprofesi sebagai penarik sampah dan sudah sekitar empat bulan mengalami krisis ekonomi.
Biasanya dia kerap mendapat sedikit penghasilan dari pemberian warga, namun kini dia harus mencari cara lain agar bisa mendapat uang dengan bekerja serabutan.
"Ya, sambil kerja serabutan, mungut barang-barang bekas, botol-botol air mineral, pokoknya apa saja yang bisa dijual, kadang ada orang yang nyuruh ngorek-orek rumput, ya begitu yang saya terima sehari-hari,” kata Saan.
3. Penghasilan berkurang drastis karena banyak hajatan dibatalkan

Bukan hanya Saan, hal senada juga diungkapkan oleh penerima bantuan lainnya yakni Usman (39) yang merasa sulit mencari nafkah akibat COVID-19. Sebagai operator sound system, Usman kerap menerima acara hajatan. Namun, saat ini banyak acara yang dibatalkan.
“Banyak banget pengaruhnya, misalnya ada acara-acara hajatan, jadi di-cancel, gak bisa adain acara-acara kayak organ tunggal, apa acara-acara band," ujarnya.