Dapat RJIT, Pertanian di Kabupaten Sekadau Berkembang Pesat

Jakarta, IDN Times - Petani di Desa Seberang Kapuas, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat mendapatkan program Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT).
Program yang digulirkan oleh Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) tersebut dinilai sukses membuat sektor pertanian di Kabupaten Sekadau berkembang pesat.
1. Pasokan air harus selalu tersedia

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, dalam pertanian kebutuhan akan air harus selalu tersedia. Pasokan air harus berjalan dengan baik, karena menjadi indikator tumbuh kembang pertanian.
Ia pun menilai, manajemen air menjadi sangat penting dilakukan. Menurutnya, dalam melakukan penataan sumber air, penting dipahami perihal di mana sumber sekundernya, primernya, tersiernya, hingga kuarternya, sehingga air dapat betul-betul dimanfaatkan untuk mencapai tiga kali panen raya.
"Program RJIT merupakan salah satu dari sejumlah kegiatan dari Kementan yang dilaksanakan demi mendukung manajemen air," katanya.
2. Tingkatkan fungsi layanan irigasi

Sementara itu Dirjen PSP Kementan, Ali Jamil, mengatakan bahwa pengelolaan irigasi harus dilakukan dari hulu sampai ke hilir. Menurutnya, kerusakan atau tidak berfungsinya salah satu bangunan irigasi akan mempengaruhi seluruh kinerja sistem irigasi.
"Pada akhirnya, hal tersebut akan menyebabkan efisiensi dan efektivitas irigasi menjadi berkurang," kata Ali.
Ali pun berharap, program RJIT dari Kementan dapat meningkatkan infrastruktur jaringan, sehingga mampu meningkatkan fungsi layanan irigasi untuk meningkatkan produktivitas lahan.
“RJIT bisa meningkatkan luas areal tanam dan indeks pertanaman, termasuk meningkatkan partisipasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan P3A, Poktan, atau Gabungan Poktan dalam pengelolaan jaringan irigasi," ujarnya.
3. Mengairi lahan seluas 25 hektare

Direktur Irigasi Dirjen PSP Kementan Rahmanto memaparkan, program RJIT yang diperuntukkan bagi Kelompok Tani Lubuk Terutung itu sudah rampung seratus persen. Program RJIT ini mengairi lahan seluas 25 hektare dengan produktivitas hasil panen 5,7 ton per hektare.
"Untuk spesifikasi teknis panjang saluran 66,4 meter, lebar penampang luar 30 cm, tinggi kedalaman penampang dalam 75 cm. Untuk pintu bangunan konservasi air lebar 40 cm, tinggi 1,50 cm dan tebal 3 cm," katanya. (WEB)


















