“Pada 25 Oktober 2025, tim menemukan adanya paparan CS-137 di pemakaman umum Penengahan, Lampung Selatan,” ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup/Wakil Kepala BPLH, Diaz Hendropriyono, dikutip ANTARA, Rabu, (12/11/2025).
KLH akan Musnahkan 13,6 Ton Cengkih Radioaktif, Ditemukan di Pemakaman

- Kontaminasi Cs-137 ditemukan di pemakaman umum
- Pemusnahan 13,6 ton cengkih terkontaminasi sudah disetujui
- Satgas pastikan cakupan kontaminasi terbatas
Jakarta, IDN Times - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) akan memusnahkan 13,6 ton cengkih yang terkontaminasi paparan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) pada komoditas cengkih milik PT Nature Java Spice (NJS). Hal yang menarik adalah sumber paparan ditemukan di pemakaman umum.
Diaz mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk memulai proses pemusnahan cengkih yang terkontaminasi.
"KLH bersama BRIN dan Bapeten akan memulai proses pemusnahan cengkih yang terkontaminasi Cs-137 sebesar 13,6 ton,” ucapnya.
1. Kontaminasi Cs-137 justru ditemukan di pemakaman umum

Investigasi gabungan justru menemukan titik terang di tempat tak terduga. Berbeda dengan dugaan awal, pemeriksaan di kebun, gudang, dan Pelabuhan Bakauheni dinyatakan bersih.
Sumber paparan radioaktif Cs-137 justru terdeteksi di Pemakaman Umum Penengahan, Lampung Selatan. Laju dosis di lokasi itu mencapai 1,05-1,30 mikroSievert per jam, melampaui ambang batas aman 0,5 mikroSievert per jam.
Menanggapi temuan ini, tim satgas telah mengambil langkah mitigasi. Area terkontaminasi di pemakaman tersebut telah diisolasi dengan disemen setebal 13 sentimeter.
"Yang di pemakaman sudah disemen 13 cm, harusnya sudah aman," ucap Diaz.
2. Pemusnahan 13,6 ton cengkih terkontaminasi sudah disetujui

Tak hanya itu, pemerintah memastikan 13,6 ton cengkih milik PT Nature Java Spice (NJS) yang terkontaminasi Cs-137 akan dimusnahkan. Pemusnahan akan segera dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup bersama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Jadwal teknisnya masih dalam finalisasi. Keputusan pemusnahan telah mendapat persetujuan dari perusahaan pemilik komoditas, PT NJS.
“PT NJS sudah menyetujui cengkeh yang terkontaminasi untuk dimusnahkan, saat ini masih dijadwalkan," ujar Diaz.
3. Satgas pastikan cakupan kontaminasi terbatas

Sementara, Satgas Cs-137 mengonfirmasi skala kontaminasi sangat terbatas. Dari total 12 kontainer cengkih yang dikirim ke Amerika Serikat, hanya satu kontainer yang disinyalir terkontaminasi zat radioaktif. Kontainer tersebut rencananya akan dipulangkan ke Tanjung Perak, Surabaya, pada 29 Oktober 2025.
“Satu kontainer suspect 137 (Cs-137) berisi cengkih dijadwalkan tiba di Surabaya pada 29 Oktober 2025,” kata Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Penanganan Cs-137 Bara Krishna Hasibuan dikutip ANTARA, Rabu (12/11/2025).
Guna mengantisipasi kedatangan kontainer suspect, Satgas telah melakukan pemeriksaan kesiapan di Pelabuhan Tanjung Perak. Rencananya, saat kontainer tiba, akan dilakukan pengujian lebih lanjut di laboratorium Bapeten dan BRIN, untuk memverifikasi tingkat kontaminasi dan memastikan penanganan yang tepat.


















