Kode Keras, Muhadjir Sapa Pratikno: Calon Pengganti Saya

- Muhadjir Effendy menyebut Pratikno sebagai calon penggantinya dalam acara peluncuran buku 'Jejak Bakti untuk Negeri'.
- Muhadjir suka bernyanyi lagu barat dan Jawa, namun menolak permintaan Pratikno untuk bernyanyi karena belum digantikan.
- Pratikno diminta menjaga soliditas kabinet oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto dan menekankan perlunya koordinasi antar kementerian.
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memberikan kode keras Praktikno sebagai penggantinya usai tidak lagi menjabat.
Momen tersebut terekam dalam acara peluncuran buku 'Jejak Bakti untuk Negeri: Muhadjir Effendy'. Muhadjir menyebut Pratikno sebagai 'calon pengganti saya' pada Kamis (17/10/2024).
1. Belum gantiin sudah merintah

Awalnya, pembawa acara meminta testimoni Praktikno terhadap sosok Muhadjir. Pratikno menyebut Muhadjir suka bernyanyi terutama lagu barat. Pratikno lalu meminta pembawa acara untuk mempersilakan Muhadjir bernyanyi.
"Udah langsung nyanyi saja," pinta Pratikno.
"Ini belum ganti saya, sudah perintah saya ini," celetuk Muhadjir sambil tertawa.
2. Calon pengganti saya

Muhadjir mengungkapkan tidak hanya lagu barat, dia juga suka menyanyikan lagu Jawa seperti lagu rungkad.
"Rungkad juga bisa. Nanti saja ya, karena diperintah calon pengganti saya, jadi harus taat," kata Muhadjir.
3. Pratikno dipanggil Prabowo

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno, mengaku diminta menjaga soliditas kabinet oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal itu disampaikan Pratikno saat ditemui setelah ia menghadap Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
"Semua menteri harus tetap koordinasi satu dengan yang lain," kata Pratikno.
"Siap (itu yang ditugaskan Prabowo)," imbuhnya.
Lebih jauh, Pratikno mengatakan, dalam sebuah kabinet akan terdiri dari beberapa kementerian yang memiliki bidangnya masing-masing.Karena itu, dia mengatakan, perlu adanya sebuah koordinasi supaya tidak ada tumpang tindih antara satu kementerian dengan kementerian yang lainnya.
"Ya kan memang kan dalam kabinet banyak menteri sesuai bidangnya masing-masing dan tentu saja tidak bisa satu kementerian itu sepenuhnya beda ya dengan kementerian yang lain ada tumpang tindih untuk menyelesaikan masalah," kata Pratikno.