KontraS Minta Polri Tak Berhenti di Identifikasi Kerangka Reno-Farhan

- Polisi harus lanjutkan proses penyelidikan dan penegakan hukum
- KontraS minta negara evaluasi tindakan penanganan aksi
- Dua kerangka yang ditemukan dipastikan Reno dan Farhan
Jakarta, IDN Times - Jenazah Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid yang ditemukan di Gedung Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Jakarta Pusat pada Kamis (30/10/2025) dalam kondisi sudah menjadi kerangka telah diserahkan kembali ke keluarga.
Namun, KontraS menilai pernyataan polisi yang menyebut Farhan dan Reno korban pembakaran gedung harus ditindaklanjuti dengan pengungkapan menyeluruh hingga adanya penuntutan yang berkeadilan.
"Kepolisian tidak boleh berhenti hanya pada kesimpulan identifikasi korban, tetapi wajib memastikan adanya proses penyelidikan dan penegakan hukum yang transparan, akuntabel, dan berpihak pada keluarga korban," kata Koordinator KontraS, Dimas Bagus Arya dalam keterangan resminya, Sabtu (8/11/2025).
1. Harusnya tak hanya berhenti pada tahap identifikasi

Dimas mengatakan, tanpa adanya proses evaluasi total pada cara aparat menangani aksi atau unjuk rasa, peristiwa serupa berpotensi terus berulang. Menurutnya, kqsus Farhan dan Reno jadi bukti negara gagal lindungi warga yang suarakan pendapat.
"Saat ini keluarga sedang berduka atas adanya hasil temuan, yang pasti Kepolisian harusnya tidak hanya berhenti pada tahap identifikasi, tetapi segera mengusut tuntas siapa yang bertanggung jawab," kata Dimas.
2. Kontras minta negara evaluasi tindakan penanganan aksi

Dia mengatakan, keluarga berharap agar keadilan bagi Farhan dan Reno benar-benar ditegakkan melalui proses hukum yang terbuka dan tidak berpihak.
KontraS, kata Dimas, akan kawal proses ini dan memastikan agar hak-hak keluarga korban bisa dipenuhi, serta menekan negara untuk evaluasi terhadap tindakan aparat dalam penanganan aksi hingga jaminan kebebasan berekspresi dan jaminan rasa aman di kemudian hari.
3. Dua kerangka yang ditemukan dipastikan Reno dan Farhan

Sebelumnya, Karo Labdokkes Polri, Brigjen Sumi Hastry Purwanti memastikan kedua kerangka tersebut merupakan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid. Hal itu diketahui setelah dilakukan pemeriksaan terhadap gigi dan tulang.
"Teridentifikasi sebagai Reno Syahputeradewo anak biologis dari Bapak Muhammad Yasin," katanya, Jumat.
"Nomor posmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid anak biologis dari Bapak Hamidi," lanjutnya.















