Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

KPK Endus Dugaan Keluarga Syahrul Yasin Limpo Atur Proyek di Kementan

Syahrul Yasin Limpo resmi ditahan KPK (IDN Times/Aryodamar)

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemberanatasan Korupsi (KPK) mengendus dugaan keluarga eks Menteri Syahrul Yasin Limpo ikut mengatur proyek di Kementerian Pertanian. Hal itu didalami KPK dengan memeriksa General Manager Radio Prambors, Dhirgaraya Santoso.

"Pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK," ujar Juru Bicara KPK Ali Fikri, dikutip pada Minggu (7/1/2024).

1. KPK periksa Dhirgaraya Santoso sebagai saksi

Juru Bicara KPK, Ali Fikri (IDN Times/Aryodamar)

Ali mengatakan pemeriksaan terhadap Dhirgaraya dilakukan pada Jumat (5/1/2024) lalu. Dhirgaraya saat itu diperiksa dengan kapasitas sebagai saksi.

"Dikonfirmasi kaitan adanya proyek pengadaan di Kementan yang diduga melibatkan keluarga tersangka SYL sebagai pihak yang turut serta menentukan sepihak kontraktor yang akan dimenangkan," ujar Ali.

2. Syahrul Yasin Limpo dan dua anak buahnya jadi tersangka

Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Korupsi untuk Perawatan Wajah dan Rumah (IDN Times/Aryodamar)

Syahrul ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi. Sepanjang 2020-2023, Syahrul diduga membuat kebijakan personal yang memaksa bawahannya menyetor uang bulanan untuknya.

Uang dari bawahannya diterima Syahrul melalui perantara Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Muhammad Hatta. Bukti permulaan yang didapatkan KPK sejauh ini senilai Rp13,9 miliar dan masih dapat berkembang lewat penyidikan.

3. Uang korupsi Syahrul Yasin Limpo dipakai cicil kartu kredit sampai umrah

Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan rompi tahanan KPK usai konferensi pers penahanan dirinya di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (13/10/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Uang yang diterima diduga digunakan Syahrul untuk sejumlah kepentingan pribadi seperti membayar cicilan kartu kredit, mengangsur mobil Toyota Alphard, perbaikan rumah pribadi, tiket pesawat bagi keluarga, hingga pengobatan dan perawatan wajah yang nilainya miliaran rupiah.

Penyidik juga menemukan dugaan Syahrul, Kasdi, Hatta, beserta sejumlah pejabat Kementan lain umrah ke tanah suci memakai uang tersebut, serta ditemukan juga aliran uang untuk kepentingan Partai NasDem. Nilainya diduga mencapai miliaran rupiah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us