KPK: Koruptor di Indonesia Didominasi Orang Bergelar Master

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan koruptor di Indonesia didominasi lulusan perguruan tinggi. Bahkan, koruptor terbanyak sudah bergelar master.
"Paling banyak bergelar master, baru nomor dua sarjana. Karena sekarang untuk naik jabatan mensyaratkan pendidikan, kebanyakan master,” ujar Ghufron dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Rabu (17/11/2021).
1. Tujuan sekolah untuk tingkatkan intelegensi, pengetahuan dan keterampilan
Padahal, kata Ghufron, tujuan sekolah sejatinya untuk meningkatkan intelegensi, pengetahuan dan keterampilan. Ia menyayangkan hanya knowledge dan skill yang dievaluasi hasilnya, sementara komitmen hingga hati tidak terukur.
“Dan seakan-akan lembaga pendidikan tinggi orientasinya hanya uang,” ujarnya.
2. Sudah ada 155 kepala daerah yang terjerat korupsi selama KPK berdiri

Ghufron mentakan selama KPK berdiri sudah ada 155 kepala daerah dari 514 kabupaten/kota yang terjerat kasus korupsi. Dari 155, sudah 27 gubernur atau wakil gubernur dari 34 provinsi bermasalah.
“Bayangkan berapa persen sisanya? Belum lagi dari pusat, menteri, hakim, bahkan hakim konstitusi, dirjen sampai ke kepala dinas sudah pernah ditangani KPK. Yang ditangkap KPK seratus orang, yang masih mau menggantikan ada seribu. Karena terproduksi oleh lembaga pendidikan yang mengorientasikan kehidupan ilmunya kepada uang. Ini tujuan kami datang ke sini, menjelaskan bahaya korupsi,” ujar Ghufron.
3. KPK ajak semua pihak meningkatkan integritas

Ghufron pun mengajak semua pihak melawan korupsi dengan meningkatkan integritas melalui pendidikan antikorupsi. Sebab, modus korupsi berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga tidak akan mampu jika hanya mengandalkan penindakan saja.
“Untuk itu, jangan sampai generasi penerus bangsa menjadi generasi yang berorientasi uang dan jabatan saja. Mohon kembalikan orientasi kepada ilmu dan kebenaran,” kata Ghufron.