Kubu Pramono-Rano Sayangkan Maruarar Sirait Singgung SARA soal Pilkada

- Kubu pasangan Pramono-Rano kecewa pada pernyataan politikus Gerindra Maruarar Sirait yang menyentuh SARA terkait Pilkada Jakarta.
- Harapan agar pernyataan pejabat tidak mengganggu keharmonisan antar umat beragama, kampanye dan pemilu berlangsung damai.
- Paslon Pramono-Rano berharap Pilkada Jakarta dapat berlangsung jujur dan adil, penyelenggara pemilu bersikap netral.
Jakarta, IDN Times - Kubu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno menyayangkan pernyataan politikus Gerindra Maruarar Sirait yang menyiggung soal Suku Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) terkait Pilkada Jakarta. Mereka menilai hal itu tindakan tercela.
“Saat di tengah-tengah masa kampanye, di mana pasangan calon (paslon) sangat menghindari dan mengingatkan pada pendukung untuk menjauhkan hal-hal yang bisa menyinggung SARA. Tapi tindakan tercela justru dilakukan Maruarar Sirait. Pejabat negara membawa politik identitas di Pilkada Jakarta. Ini sangat kami sayangkan,” kata Juru Bicara Pramono-Rano, Chico Hakim dalam keterangannya, Sabtu (23/11/2024).
1. Semua pihak diharapkan tak ganggu keharmonisan bangsa

Chico mengatakan, semua unsur kekuatan peserta Pilkada Jakarta 2024 berkampanye tanpa membeda-bedakan antara suku agama ras, tapi pernyataan SARA. Tapi, pejabat negara malah membuat pernyataan SARA.
“Harapan kami pernyataan pejabat ini tidak mengganggu keharmonisan antar umat beragama, baik mayoritas maupun minoritas. Sehingga kampanye dan pemilu ini bisa berlangsung damai sampai akhir tanpa ada polarisasi,” ujarnya.
2. Kubu Pramono-Rano harap tak ada yang pecah belah bangsa

Chico berharap semua pihak tak melontarkan pernyataan SARA yang dapat memecah belah bangsa. Khususnya pejabat negara.
“Kami juga berharap Pilkada Jakarta 2024 dapat berlangsung juga jujur dan adil. Harapan ini juga kami tujukan kepada penyelenggara pemilu dan pemerintahan agar dapat bersikap netral, tidak memihak pada siapa pun juga calon yang berkontestasi di Pilkada Jakarta,” ujarnya.
3. Maruarar Sirait sebut nonmuslim tinggalkan Pramono-Rano karena Anies

Diberitakan sebelumnya, politikus Gerindra yang juga Menteri Perumahan Maruarar Sirait memprediksi bahwa pendukung nonmuslim yang semula mendukung Pramono-Rano akan pergi. Hal itu terjadi setelah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendukung Pramono-Rano.
"Menurut saya pemilih PDIP (yang mendukung Pramono) akan turun karena sekarang Pramono didukung oleh Anies Baswedan. Saya yakin ini (jumlah pemilih) akan turun," ujar Maruarar ketika berbicara di peluncuran survei Indikator Politik Indonesia di Jakarta pada Jumat (22/11/2024).
Di sisi lain, Maruarar juga menyebut dukungan terbuka dari Anies Baswedan malah membangunkan 'macan tidur' yakni Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo dan Prabowo Subianto. Selama ini, kata Maruarar, Pramono menciptakan kesan bahwa dirinya dekat dengan Jokowi dan Prabowo.
"Kan ngakunya gampang untuk menelepon. Tapi, sekarang sudah susah lagi (menghubungi Jokowi-Prabowo) dengan adanya Anies. Macan tidur yang selama ini tidur tenang-tenang namanya Jokowi dan Prabowo," katanya.
Ia mengklaim konsolidasi di antara keduanya berlangsung cepat. Sehingga, ia mengucapkan terima kasih kepada Anies lantaran membuat konsolidasi Prabowo dan Jokowi sehingga membuka peluang kemenangan lebih besar bagi RIDO.
"Ini akan membuat peta dukungan berubah dalam beberapa hari ini," tutur dia.