Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Elektabilitas Pramono di Survei Moncer, Jubir: Efek Ahokers-Anak Abah

Juru bicara tim pemenangan Pramono-Rano, Aris Setiawan Yodi (Youtube.com/IDN Times)
Intinya sih...
  • Elektabilitas Pramono-Rano unggul dengan 49 persen, mengalahkan Ridwan Kamil-Suswono (44 persen) dan Dharma Pongrekun-Kun Wardana (1,9 persen).
  • Dukungan dari mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahokers) dan Anies Baswedan (Anak Abah) memberikan dampak positif terhadap kenaikan elektabilitas pasangan Pramono-Rano.
  • Jika 4,6 persen responden yang belum memutuskan pilihan terbagi rata, elektabilitas Pramono-Rano diperkirakan sudah melewati ambang batas 50 persen, membuka peluang besar untuk menang dalam satu putaran.

Jakarta, IDN Times - Juru bicara tim pemenangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung dan Rano Karno, Aris Setiawan Yodi, merespons hasil survei terbaru yang dirilis Alvara Research Center. Dalam survei tersebut, elektabilitas pasangan Pramono-Rano unggul dengan raihan 49 persen.

Elektabilitas calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono dengan 44 persen, dan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana di posisi ketiga dengan 1,9 persen.

Menurut Aris, lonjakan elektabilitas Pramono-Rano tidak terlepas dari dukungan loyalis mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (Ahokers) dan pendukung mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan (Anak Abah) yang bersatu mengusung pasangan ini.

"Tidak bisa dipungkiri, efek bersatunya Anak Abah pendukung Mas Anies dan Ahokers mendukung Pram-Bang Doel sangat terasa di lapangan. Terbukti dari lembaga survei yang merekam bahwa sudah 49 persen elektabilitas Mas Pram-Bang Doel. Itu survei dilakukan tanggal 17-22 November 2024 setelah Mas Anies secara resmi mendukung Mas Pram-Bang Doel di tanggal 15 November. Kehadiran Mas Anies jelas mempertebal dukungan," ujar Aris Yodi, Sabtu (23/11/2024).

1. Percaya diri Pramono-Rano menang satu putaran

Juru bicara tim pemenangan Pramono-Rano, Aris Setiawan Yodi (Youtube.com/IDN Times)

Aris mengatakan, jika 4,6 persen responden yang masih belum memutuskan pilihan terbagi rata, maka elektabilitas Pramono-Rano diperkirakan sudah melewati ambang batas 50 persen. Hal ini membuka peluang besar bagi pasangan tersebut untuk menang dalam satu putaran.

"Sebelum Mas Anies memberikan dukungan resmi, elektabilitas Mas Pram sudah unggul di sekitar angka 42 persen. Setelah dukungan itu, survei Alvara mencatat kenaikan menjadi 49 persen. Apalagi dengan kehadiran Mas Anies yang langsung turun kampanye, kami optimistis suara kami bisa tembus 55 persen," kata dia.

2. Harap masyarakat mengunakan masa tenang kampanye dengan baik

Juru bicara tim pemenangan Pramono-Rano, Aris Setiawan Yodi (Youtube.com/IDN Times)

Aris juga berharap warga Jakarta dapat menggunakan masa tenang dengan bijak untuk menentukan pilihan secara matang. Aris meyakini, masyarakat Jakarta akan konsisten dalam memilih pemimpin yang terbaik untuk kotanya.

"Pada masa tenang, kami meminta semua pihak menjaga integritas proses demokrasi. Kami meminta relawan dan pendukung untuk mengawasi praktik-praktik yang berpotensi mencederai proses pemilihan, seperti politik uang atau bentuk intervensi lainnya," ucap dia.

3. Tim Pemenangan Pramono-Rano jaga TPS dengan ketat

Juru bicara tim pemenangan Pramono-Rano, Aris Setiawan Yodi (Youtube.com/IDN Times)

Selain itu, Aris mengungkapkan, tim Pramono-Rano telah menyiapkan pengamanan ketat di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Saksi-saksi dari partai pendukung, relawan, hingga komunitas akan mengawal jalannya proses pemilihan.

"Kami menyiapkan saksi berlapis dari partai pendukung (PDIP, Hanura, Ummat), relawan, komunitas seperti FBR, FORKABI, FKPII, hingga Warga Kota Relawan Mas Anies. Lebih dari 15.000 relawan dan advokat akan mengawal TPS untuk memastikan tidak ada celah terjadinya kecurangan," ujar dia.

Aris pun menegaskan bahwa keberhasilan Pramono-Rano tidak hanya karena dukungan politik, tetapi juga kepercayaan dari berbagai lapisan masyarakat yang menginginkan perubahan positif bagi Jakarta.

"InsyaAllah, ini adalah langkah menuju Jakarta yang lebih baik," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Ilman Nafi'an
Dwifantya Aquina
Muhammad Ilman Nafi'an
EditorMuhammad Ilman Nafi'an
Follow Us