Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lengan "Iron Man" Ciptaan Tawan dari Bali Dicurigai Hoax, Gimana Menurutmu?

Sumber Gambar: bisnis.com

I Wayan Sumardana kini menjadi perbincangan hangat di kalangan netizen. Pria ini punya julukan baru yaitu "Iron Man", kadang dia juga dipanggil sebagai Manusia Robot. Pria yang tinggal di Desa Nyuhtebel, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali ini menjadi sorotan gara-gara tangan robot hasil ciptannya.

Semua bermula saat enam bulan yang lalu. Pria yang kerap disapa Sutawan atau Tawan ini mendadak terkena stroke yang mengakibatkan tangan kirinya mengalami kelumpuhan. Profesinya sebagai tukang las pun turut terancam karena kondisinya tersebut. Sebagai tukang las, dia tak mungkin bekerja dengan satu tangan saja. Dia pun mencoba berkreasi dengan membuat sebuah tangan robot.

Tawan mengklaim bahwa tangan robotnya tersebut bisa digerakkan dengan perintah otak. Alat ini dipercaya bisa memindai aktivitas gelombang otak yang kemudian diterjemahkan sebagai gerakan. Jadi pengoperasiannya dilakukan sesuai dengan perintah pikiran sendiri. Misalnya tangan mau diangkat, dibelokan ke kanan atau ke kiri dan lain sebagainya.

Tangan Tawan "Iron Man": sebatas fantasi atau realita?

Sayangnya banyak orang yang mempertanyakan kebenaran dari hasil ciptaanya ini. Komentar keraguan bermula datang dari akun Facebook milik M Asad Abdurrahman. Dia mengatakan bahwa tangan robot ciptaan dari Wayan ini adalah hoax atau bohong belaka.

Menurutnya orang bisa saja memakai ulang komponen seperti resistor, kapasitor dan lain-lain pada perangkat lain. Tapi tidak demikian dengan PCB (printed circuit board). Tiap perangkat mempunyai PCB yang berbeda. Jadi kalau mau buat perangkat yang berbeda, maka harus mendesain PCB untuk perangkat tersebut.

Netizen lainnya yang bernama Neko Daisuki juga mengungkapkan keraguannya mengenai Iron Man dari Bali ini. Dia bukannya tidak mendukung kreativitas, dia cuma tidak mau terbawa euforia tapi ternyata semu. Menurutnya hasil karya Tawan ini terlalu banyak kejanggalan. Ditambah lagi teknologi seperti ini sudah banyak di luar negeri. Dia menekankan kalau sumber sensornya harusnya ke saraf, bukan ke otak. Bagaimanapun juga, lengan “robot” ini terlalu banyak fantasinya untuk jadi realita.

Sebuah situs teknologi dari Malaysia, SoyaCincau, juga sangsi dengan kisah "Iron Man" Bali ini. Mereka berargumen bahwa stroke mengakibatkan sel otak yang mengatur fungsi motorik tubuh rusak. Hal inilah yang membuat seseorang menjadi lumpuh. Lalu bagaimana caranya alat itu (tangan robot) bisa menangkap gelombang dari sel otak yang sudah mati? Seharusnya untuk bisa melakukannya, para peneliti jenius pun membutuhkan dana yang sangat besar.

Nah, lalu bagaimana? Mana yang benar? Ini asli atau fantasi?

Terlepas dari semua perdebatan itu, kita harus tetap angkat topi dengan apa yang diciptakan oleh Tawan. Setidaknya dia telah menginspirasi banyak orang untuk menciptakan sebuah alat yang canggih dan luar biasa. Berbeda dengan haters yang cuma bisa mencemooh, Tawan tidak tinggal diam dengan keterbatasannya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rizal
EditorRizal
Follow Us