Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Lulus Doktor IPK 4,0, Wamentan Sudaryono Bongkar Rahasia Holding BUMN

Wamentan Sudaryono.jpg
Wamentan Sudaryono saat sidang terbuka Doktor di IPB University Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.
Intinya sih...
  • Disertasi Sudaryono tentang BUMN pasca-holdingisasi
  • Holdingisasi sektor pertanian dianggap sukses
  • Efisiensi holding pupuk memberikan diskon 20% kepada rakyat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bogor, IDN Times - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, baru saja menorehkan prestasi membanggakan. Ia berhasil menyandang gelar Doktor dari IPB University setelah menjalani sidang disertasi yang dihadiri banyak tokoh penting negara.

Sudaryono menyelesaikan studi doktoralnya di IPB University dalam kurun waktu enam tahun. Kerja kerasnya tidak sia-sia, ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi, yaitu sempurna 4,0.

1. Disertasi soal BUMN pasca-holdingisasi

amran.jpg
Penguji gelar Doktor Wamentan Sudaryono adalah atasannya sendiri, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (tengah), dan juga Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy (kiri) di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). (IDN Times/Linna Susanti)

Disertasi yang dipertahankan Sudaryono berjudul, “Evaluasi dan Strategi Optimisasi Kinerja BUMN Pasca Kebijakan Holdingisasi di Indonesia”. Ia mengkaji penguatan tata kelola dan kinerja BUMN setelah kebijakan holdingisasi diterapkan.

"Setelah organisasi mengalami perubahan, aspek Key Strategic Performance Objective (KSPO) dan pengelolaan utang menjadi sangat krusial, sehingga penguatan organisasi dan sistem pengawasan kerja menjadi penting,” ujar Sudaryono saat sidang di FEMA IPB Dramaga, Senin (18/12/2025).

2. Holdingisasi sektor pertanian dianggap paling cemerlang

Sidang terbuka IPB .jpg
Promotor Sidang terbuka Wamentan Sudaryono di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Dalam penelitiannya, Sudaryono memandang holdingisasi sebagai kebijakan yang tepat, terutama di sektor pertanian atau pupuk. Ia menyebut sektor ini paling berhasil dan memberikan dampak positif.

"Subsidi pupuk yang tadinya diujung produk akhir, dialihkan ke subsidi bahan baku, dan ini berimplikasi positif terhadap kinerja keuangan BUMN yaitu Pupuk Indonesia,” jelasnya.

3. Efisiensi holding pupuk balik ke rakyat dalam bentuk diskon 20 persen

wamentan Sudaryono.jpg
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono saat diwawancarai Usain sidang terbuka Doktor di IPB Dramaga Bogor, Senin (15/12/2025). IDN Times/Linna Susanti.

Ternyata, kebijakan holdingisasi di sektor pupuk yang dikaji Sudaryono membawa efisiensi signifikan. Efisiensi sebesar 4,1 persen dan 3,6 persen tersebut bahkan dikembalikan ke masyarakat.

"Ada efisiensi 4,1 persen dan 3,6 persen yang digunakan untuk dikembalikan ke rakyat dalam bentuk diskon pupuk bersubsidi sebesar 20 persen tanpa input APBN anggaran baru," kata Sudaryono.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo Minta Anggota TNI-Polri Terlibat Jaga Tambang Ilegal Ditindak

15 Des 2025, 20:50 WIBNews