- Komandan Grup 1 Kopassus dijabat Kolonel Inf Raden Nashrul Fathurrohman (sebelumnya Danrindam III/Siliwangi)
- Komandan Grup 2 Kopassus diemban Kolonel Inf Edwin Apria Candra (sebelumnya Koorsmin Kasum TNI)
Komandan Grup 3 Kopassus diduduki Kolonel Inf Bram Pramudia (sebelumnya Paban V/Pam Sintel TNI)
Komandan Grup 4 Kopassus diisi Kolonel Inf Suharma Zunam (sebelumnya Paban III/Binteman Spersad)
Komandan Grup 5 Kopassus dihuni Kolonel Inf Josep Dat Dariyamanta (sebelumnya Paban V/Kermalat ASEAN Slatad)
Komandan Grup 6 Kopassus Kolonel Inf Richard Arnold Y Sangari (sebelumnya Asintel Kasdam XVII/Cenderawasih)
Markas Grup 3 Kopassus Seluas 245,5 Hektare Segera Dibangun di Dumai

- Wali Kota Dumai sebut pemberian tanah hibah ke Kopassus bisa dongkrak perekonomian
- Penyerahan lahan untuk markas grup 3 Kopassus dilakukan dua tahap
Jakarta, IDN Times - Grup 3 Komando Pasukan Khusus (Kopassus) segera membangun markas satuan tersebut di Kota Dumai, Provinsi Riau. Sebab, mereka sudah menerima hibah lahan seluas 245,5 hektare yang diterima Komandan Grup 3 Kopassus, Brigjen TNI Bram Pramudia.
Bram mengatakan, kehadiran satuannya di Dumai bukan sekadar membentuk satuan baru, melainkan juga bagian dari strategi pertahanan, menjaga kedaulatan negara, memperkuat sistem pertahanan nasional, serta membangun sinergi yang kokoh antara pemerintah daerah dan masyarakat.
"Grup 3 Kopassus bertugas melaksanakan operasi khusus di wilayah Sumatra. Kehadiran kami di Dumai sebagai panggilan tugas sekaligus amanah untuk membangun hubungan harmonis, saling mendukung dan menjaga antara TNI dan masyarakat," ujar Bram, Minggu (23/11/2025) di Dumai, Riau.
Lahan ratusan hektare itu diketahui milik pengusaha Junaidi Zhang. Penyerahan lahan itu ke negara dilakukan secara langsung oleh Junaidi dan disaksikan Wali Kota Dumai, Paisal di rumah dinas wali kota.
Bram mengatakan, penandatanganan akta hibah itu merupakan bentuk sinergitas dan komitmen bersama untuk mendukung pembangunan satuan Kopassus dan kemajuan wilayah Kota Dumai. Menurut dia, kekuatan pertahanan tidak hanya terletak pada alutsista pertahanan dan kemampuan tempur saja, tetapi juga pada kepercayaan dan dukungan dari publik.
1. Wali Kota Dumai sebut pemberian tanah hibah ke Kopassus bisa dongkrak perekonomian

Sementara, Wali Kota Dumai, Paisal, mengaku bangga karena ada warga yang ikhlas menghibahkan tanah demi kepentingan pembangunan markas grup 3 Kopassus. Begitu proses hibah rampung, maka pembangunan markas grup 3 Kopassus bakal dimulai pada 2026. Dana pembangunannya bersumber dari pemerintah pusat.
Paisal mengatakan, dengan adanya pembangunan markas grup 3 Kopassus bisa mendongkrak perekonomian Dumai sehingga semakin maju.
"Terima kasih atas keikhlasan pemberian tanahnya. Tentu ini menjadi semangat dan bisa mendongkrak perekonomian daerah semakin maju. Bagi kami, ini juga sebuah kebanggaan karena Dumai menjadi salah satu daerah yang terpilih," kata Paisal.
Komandan Grup 3 Kopassus, Brigjen TNI Bram Pramudia, berjanji satuan yang dipimpinnya akan bersikap humanis, profesional, dan siap berkontribusi di dalam pembangunan daerah. Bahkan, termasuk bila ada penanggulangan bencana.
2. Penyerahan lahan untuk markas grup 3 Kopassus dilakukan dua tahap

Sementara, pemilik lahan ratusan hektare di Dumai, Junaidi Zhang, mengatakan, penyerahan lahan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, 142 hektare dan tahap kedua seluas 103,5 hektare. Lahan itu, kata Junaidi, diperoleh dengan status Surat Keterangan Ganti Rugi (SKGR) pada 2006.
“Saya ikhlas dan senang bisa berbakti kepada negara melalui pemberian ini. Kondisi lahan sudah bersih dan siap untuk dilakukan proses pembangunan," kata Junaidi.
3. Organisasi struktur Kopassus dimekarkan menjadi enam grup

Sementara, kebutuhan pembangunan markas baru Kopassus itu menyusul keputusan Presiden Prabowo Subianto untuk memekarkan organisasi Kopassus di Batujajar, Kabupaten Bandung Barat pada 10 Agustus 2025. Struktur organisasi Kopassus dari tiga grup dimekarkan menjadi enam grup.
Pucuk pimpinan Korps Baret Merah akan berubah dari Danjen menjadi Panglima Kopassus. Hal itu diikuti dengan kenaikan pangkat Mayjen Djon Afriandi menjadi Letnan Jenderal. Itu semua tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Untuk Gol III/Pati No Kep/1033/VIII/2025 tertanggal 6 Agustus 2025.
Berikut daftar enam grup Kopassus dan pimpinannya:


















