Ini Kondisi Prajurit Kopassus yang Terluka Usai Kerusuhan di Yalimo Papua

- Kerusuhan di Yalimo dipicu oleh pertikaian kecil
- Enam personel Kopassus berhasil dievakuasi usai terjebak di dalam kerusuhan
- Kerusuhan di Yalimo akibatkan tiga warga sipil tewas
Jakarta, IDN Times - Sebanyak tiga prajurit Kopassus TNI Angkatan Darat (AD) dari Satgas Maleo terluka parah dalam kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Papua pada Selasa, 16 September 2025. Ketiga prajurit itu diketahui bernama Sertu Nando Manurung, Sertu Kantum, dan Letda Inf Supardi.
Ketiganya sudah dilarikan ke Rumah Sakit Er Dabi usai sempat terkepung di belakang pos Satgas Maleo. Berdasarkan keterangan dari Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI, Brigjen TNI Wahyu Yudhayana, kondisi ketiganya sudah membaik.
"(Kondisi) mereka sudah membaik," ujar Wahyu ketika menjawab pertanyaan IDN Times di Silang Monas, pada Sabtu (20/9/2025).
Jenderal bintang satu itu menambahkan, situasi Kabupaten Yalimo saat ini sudah kembali kondusif pascakerusuhan pada Selasa kemarin. Kegiatan masyarakat sudah berjalan dengan baik.
"Sekarang sedang dilaksanakan pembenahan-pembenahan. Kerugian-kerugian material yang kemarin terjadi mulai sekarang ada pembenahan, termasuk beberapa korban yang luka. Mereka masih dalam perawatan," tutur dia.
1. Kerusuhan di Yalimo Sdiawali dari pertikaian kecil

Berdasarkan keterangan yang ia peroleh dari Kodam XVII/Cendrawasih, kerusuhan beberapa hari lalu itu dipicu karena pertikaian kecil. Itu sebabnya dibutuhkan komunikasi yang baik.
"Pentingnya penyelesaian awal sehingga kita bisa mengantisipasi untuk tidak menjadi masalah yang lebih besar," kata Wahyu.
Komunikasi yang kompeten itu sebaiknya dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompeten, seperti tokoh agama atau tokoh masyarakat yang menjadi panutan. Ia juga mengingatkan pentingnya edukasi ke semua pihak bahwa persatuan penting.
"Persatuan itu sangat-sangat mahal nilainya," tutur dia.
2. Enam personel Kopassus berhasil dievakuasi usai terjebak di dalam kerusuhan

Sementara, berdasarkan keterangan Satgas Operasi Damai Cartenz, enam personel TNI itu berhasil diselamatkan pada Selasa, 16 September 2025, pukul 18.16 Waktu Indonesia Timur (WIT). Mereka langsung dibawa ke Mapolres Yalimo untuk mendapat pertolongan medis. Evakuasi mulai pukul 17.26, dengan mengerahkan tiga unit kendaraan roda enam dan tiga kendaraan roda empat.
Operasi itu dipimpin Ipda Abdul Azis dari Satuan Brimob Polda Papua bersama personel TNI dan Polres Yalimo. Saat proses evakuasi berlangsung, tim gabungan diklaim sempat mendapat serangan massa dari berbagai arah.
"Tetapi, aparat keamanan berhasil memukul mundur kelompok penyerang sehingga jalannya operasi dapat diselesaikan," ujar Kepala Operasi Damai Cartenz Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani di dalam keterangan tertulis pada Kamis kemarin.
Menurut Faizal, kerusuhan yang memicu penyerangan itu bermula dari kesalahpahaman antar pelajar SMA Negeri 1 Elelim. Bentrokan meluas hingga mengakibatkan sekitar 500 warga mengungsi ke Mapolres Yalimo. Sementara puluhan bangunan terbakar, termasuk ruko, kos-kosan, rumah dinas, kantor dinas, serta fasilitas TNI dan Polri.
3. Kerusuhan di Yalimo akibatkan tiga warga sipil tewas

Kerusuhan di Kabupaten Yalimo juga menyebabkan jatuhnya korban jiwa dari warga sipil. Menurut Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz Komisaris Besar Polisi Adarma Sinaga, identitas korban dari warga sipil yakni Nasir Daeng Mappa (44) dan anaknya Arsya Dafa (9) meninggal dunia terbakar di dalam mobil. Seorang anak lain, Atifa (10), mengalami luka sayatan di leher, sedangkan pelajar Papua Sadrak Yohame meninggal akibat luka tembak.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Komisaris Besar Cahyo Sukarnito pada Selasa malam, 16 September 2025, juga mengatakan delapan orang terluka akibat kerusuhan di Elelim, Kabupaten Yalimo. Delapan orang yang terluka itu terdiri dari lima anggota TNI-Polri dan tiga warga sipil.
Selain korban luka, kerusakan materiil juga ditimbulkan oleh kerusuhan ini. Sekitar 30 kios dan rumah warga dilaporkan hangus terbakar, 13 unit sepeda motor terbakar, serta satu mobil operasional Polres Yalimo rusak parah. Selain itu, enam unit rumah asrama dan satu mes perwira Polres Yalimo juga menjadi sasaran pembakaran.