Chairwoman W20 Hadriani Uli Silalahi: Perempuan Tak Boleh Putus Asa!

Wawancara khusus, W20 sukses menghasilkan komunike

Simalungun, IDN Times - Women 20 atau yang lebih dikenal sebagai W20 merupakan salah satu Engagement Group pada Sherpa Track G20. W20 berfokus pada isu-isu perempuan. Tahun ini, gelaran W20 dilakukan di Danau Toba, Sumatra Utara, yang diketuai Hadriani Uli Silalahi (56).

Kegiatan itu digelar pada 19 Juli - 21 Juli 2022. Dari rangkaian gelaran pertemuan tersebut, W20 juga menghasilkan komunike atau pemberitahuan resmi. Dalam penutupan KTT W20 Presidensi Indonesia, seluruh delegasi yang hadir telah menyepakati hasil akhir dari komunike yang akan diteruskan ke KTT G20 mendatang.

Terdapat tiga poin penting dan lima fokus prioritas yang diberikan kepada Co-Sherpa G20 Presidensi Indonesia, Raden Edi Prio Pambudi. G20 merupakan forum yang berdiri sejak 1999, beranggotakan 19 negara perekonomian besar dunia, seperti Amerika Serikat, Italia, Jepang, dan Uni Eropa.

Penyerahan komunike kepada Group of Twenty (G20) Presidensi Indonesia itu dilakukan pada Kamis, 21 Juli 2022, sekaligus menandai penutupan KTT Women20 (W20 Summit) di Simalungun, Danau Toba, Sumatra Utara.

Pertemuan tersebut sekaligus menandai lahirnya “Toba Track”, sebagai komitmen dari W20 untuk memberikan aksi nyata dalam pemberdayaan perempuan. W20 bahkan menjadi engagement group pertama yang menyelesaikan komunike sekaligus menggelar KTT di Danau Toba.

Di balik kesuksesan gelaran W20 Indonesia, ada sosok perempuan tangguh yang memimpin kegiatan ini. Ia adalah Hadriani Uli Silalahi, Chairwoman of W20 Indonesia. Perempuan yang akrab disapa Uli itu juga merupakan Ketua Bidang Ekonomi dan Hubungan Luar Negeri Kongres Wanita Indonesia (KOWANI).

Ditemui IDN Times di sela-sela kegiatan W20 Summit, Hadriani Uli Silalahi menceritakan peran penting perempuan dan apa yang bisa dilakukan sebagai pembawa perubahan hingga pesannya untuk perempuan Indonesia bisa lebih berdaya. 

Bagaimana perjalanan karier seorang Hadriani Uli Silalahi hingga menjadi Chairwoman W20?

Chairwoman W20 Hadriani Uli Silalahi: Perempuan Tak Boleh Putus Asa!Dalam penutupan KTT W20 Presidensi Indonesia, seluruh delegasi yang hadir telah menyepakati hasil akhir dari komunike yang akan diteruskan ke KTT G20 mendatang. Terdapat tiga poin penting dan lima fokus prioritas yang diberikan kepada Co-Sherpa G20 Presidensi Indonesia, Raden Edi Prio Pambudi. (Istimewa/IDN Times)

Perjalanan saya diawali dari sebuah organisasi di Forum Komunikasi Putra Dan Putri TNI - Polri (FKPPI), kemudian saya di Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) sudah masuk di tahun ketiga. KOWANI adalah organisasi wanita yang punya 87.000.000 perempuan, itu adalah federasi, ada 100 organisasi. Ada enam wakil ketua umum, saya salah satunya, yang membidangi ekonomi dan hubungan luar negeri.

Apa tantangan sebagai Chairwoman of W20? 

Tidak mudah hadir di tempat ini, kemudian saya meyakinkan kepada semua bahwa tempat ini sangat signifikan, dan kita harus tunjukan kepada dunia. Tantangan kita adalah medan ini cukup berat, ternyata tidak. Kita punya pesawat dari segala penjuru. Kita didukung oleh Pemerinta Provinsi Sumatra Utara, dan semua didukung luar biasa. Jadi banyak yang mensupport kami dan sampai saat ini belum ada yang komplain.

Baca Juga: Komunike KTT W20 Diserahkan, Ini 3 Poin Pentingnya

Chairwoman W20 Hadriani Uli Silalahi: Perempuan Tak Boleh Putus Asa!W20 adalah engagement group pertama dari Sherpa Track dan Finance Track G20 Presidensi Indonesia yang mengadakan KTT bersamaan dengan selesainya komunike. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Apa nilai yang anda anut? Hal apa dari diri anda yang paling anda syukuri?

Bagi saya, sesuai dengan umur, semakin menambah umur harus banyak dibikin untuk pemberdayaan perempuan, jadi umur saya sekarang sudah 56 tahun. Bagi saya 56 persen, waktu, pikiran dan tenaga saya untuk woman empowerment.

Perempuan di pedesaan sering kali hanya diberi bantuan tapi tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, bagaimana pendapat anda?

Chairwoman W20 Hadriani Uli Silalahi: Perempuan Tak Boleh Putus Asa!W20 adalah engagement group pertama dari Sherpa Track dan Finance Track G20 Presidensi Indonesia yang mengadakan KTT bersamaan dengan selesainya komunike. (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Nah itu, seperti kata Pak Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia tadi, karena manajemennya sendiri di dalam tidak ada perempuan, tapi kalau kita (perempuan) ada di dalam, pasti keterlibatan perempuan itu ada. 

Apa makna pemberdayaan perempuan yang lebih dalam menurut anda? 

Kita perempuan ini tidak boleh putus asa, harus saling susup. Kalau memang gak ada, masuk aja, kita berusaha untuk cari cela supaya ada di dalam, karena kalau perempuan sendiri yang tidak maju, kita tidak akan pernah maju.

Anda juga menangani kegiatan Big Bad Wolf (BBW) Books, boleh dijelaskan? 

Itu adalah pameran buku yang terbesar di dunia, dan kali ini lagi berlangsung di Surabaya, kemudian Yogyakarta, Bandung dan Jakarta. Dan pameran ini diharapkan bahwa khususnya anak-anak Indonesia, most smart dan more educated, karena di pameran ini ada buku-buku yang Internasional dengan harga terjangkau.

Apa yang bisa dilakukan perempuan sebagai pembawa perubahan?

Chairwoman W20 Hadriani Uli Silalahi: Perempuan Tak Boleh Putus Asa!Gelaran W20 dilakukan di Danau Toba, Sumatra Utara, yang diketuai Hadriani Uli Silalahi (56). (IDN Times/Masdalena Napitupulu)

Mulainya dari keluarga, akhirnya menjadi nation dan akhirnya menjadi dunia. Jadi kalau kita di dalam keluarga itu sudah menciptakan, ibu seorang anak adalah ibu bangsa. Di mana gerakan ibu bangsa ini adalah gerakan seorang ibu untuk mempunyai anak yang bisa menjadi bermanfaat dan berakhlak.

Apa nilai yang harus dimiliki seorang perempuan agar bisa menjadi pemimpin?

Minat baca, itu akan membuat kita lebih aware, lebih passion dan lebih sabar. Kita harus mengimbau membaca adalah jendela dunia.

Untuk menjadi seorang pemimpin perempuan, apa yang perlu dipersiapkan dan dilatih? 

Harus banyak membaca, so you can more confident.

Apa harapan anda dalam kesejahteraan dan pemberdayaan perempuan ke depannya?

Harapan kita adalah kita harus maju, dan selalu kreatif untuk bisa masuk ke pasar internasional.

Baca Juga: Komunike W20 Diserahkan, Perkuat Isu Kesetaraaan Gender di KTT G20

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya